SURYAMALANG.COM, BLIMBING - Arus balik libur panjang yang diperkirakan puncaknya terjadi pada Minggu (27/3/2016) berdampak signifikan terhadap moda transportasi. Sebagai salah satu kota tujuan wisata, banyak warga luar daerah yang meninggalkan kota ini untuk kembali ke daerah masing-masing.
Lonjakan penumpang bus dari Terminal Arjosari meningkat sekitar dua kali lipat. Pada akhir pekan di hari biasa, jumlah keterisian kursi sejak berangkat dari terminal antara 20-25 penumpang dari total 60 kursi. Sementara pada musim libur panjang ini, bus yang berangkat dari Arjosari bisa mengangkut rata 45 orang.
Mayoritas kenaikan penumpang terjadi pada bus tujuan Surabaya. Armada bus jurusan ini sekaligus menjadi yang paling tinggi dibanding bus jurusan lain, yakni 250 armada per hari. Banyaknya jumlah penumpang yang berangkat ke Surabaya antara lain disebabkan terminal Surabaya adalah pemecahan untuk penumpang tujuan daerah lain.
“Dari Surabaya, penumpang bisa ke daerah-daerah seperti Bojonegoro, Tuban, Madiun, Ponorogo, Magetan, dan daerah di Jawa Tengah,” kata Kepala UPT Terminal Arjosari Agus Ruskandi, Minggu (27/3/2016).
Sementara derah tujuan paling tinggi kedua keberangkatan bus dari Arjosari adalah ke Kabupaten Probolinggo. Jumlah bus yang berangkat dari terminal itu saat arus mudik mencapai 80-an.
Agus menjelaskan, untuk enam trayek lain, lonjakan penumpang tetap ada namun tidak signifikan.
Kenaikan jumlah penumpang dari Arjosari, kata Agus, lebih tinggi dari jumlah penumpang bus yang datang saat arus mudik, Jumat (25/3/2016). Jumlah penumpang yang masuk Kota Malang menggunakan bus hanya naik sedikit dibanding akhir pekan biasanya.
“Kenaikan pasti ada karena Kota Malang adalah daerah tujuan pariwisata warga daerah-daerah lain,” tambahnya.
Meski ada lonjakan yang cukup signifikan, ia menyebut, tak ada persiapan khusus dari pihak terminal. Pasalnya, jumlah kenaikkan, seperti yang telah diprediksi, tidak sampai empat kali lipat. Persiapan khusus hanya dilakukan saat menjelang tahun baru dan libur lebaran.
Hal serupa juga terjadi pada moda transportasi udara. Penrebangan dari Jakarta dan Denpasar tujuan Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang juga meningkat drastis saat arus mudik. Tingkat keterisian penerbangan dari dua rute itu mencapai sekitar 99,9 persen.
“Sementara sehari setelahnya, tingkat keterisian hanya sekitar 87 persen. Kami memprediksi untuk tingkat keterisian pada arus balik saat ini sama dengan saat puncak arus balik,” kata Kepala UPT Bandara Abdul Rachman Saleh, Suhirno, Minggu.
Ia menduga, tingkat keterisian pada Jumat karena perilaku penumpang yang tak ingin tergesa-gesa dalam berlibur.
“Mereka Kamis kan masih kerja. Jadi berangkat berlibur ke Malang sehari setelahnya. Malang Raya kan tujuan wisata, jadi lonjakan ini sebenarnya tak mengherankan,” tambah Suharno, yang menyebut tidak ada tambahan jadwal penerbangan pada arus balik kali ini.
Pagelaran Hari Lahir Muslimat NU ke-70, Sabtu (27/3), dinilai tak berpengaruh pada masuknya warga lain ke Kota Malang.
Agus mengatakan, tingkat keterisian penumpang pada hari itu masih sama dengan musim libur yang lain.