SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Empat siswa penyandang tuna rungu di SMKN 2 dan SMKN 4 akhirnya harus mengerjakan soal ujian nasional Bahasa Inggris di selembar kertas, Rabu (6/4/2016).
Padahal sekolah itu menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Hal itu dilakukan karena kondisi fisik mereka tidak memungkinkan untuk mendengarkan soal listening Bahasa Inggris.
"Kejadian seperti ini baru ada tahun ada," jelas Budiono, Kasi Kurikulum SMP, SMA, SMK Dindik Kota Malang.
Khusus kasus seperti itu, dimana siswa sekolah penyelenggara UNBK namun ada siswa yang mengikuti unas berbasis kertas akan dilaporkan ke panitia pemindai di Surabaya.
Sebab data itu tidak ada di Puspedik, sehingga pemindai bisa melaporkan ke Puspendik. "Mereka tetap harus diberi hak," jawabnya.