Laporan : Ali Hafidz Syahbana
SURYAMALANG.COM, SUMENEP - Upaya konkret menangani KLB Campak di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dilakukan dengan melakukan vaksinasi serentak .
Sebanyak 6.336 anak di Kabupaten Sumenep, Madura dilaporkan sudah menerima imunisasi atau outbreak response immunization (ORI) pada hari pertama, Senin (25/8/2025).
Sebagaimana diketahui, Dinas Kesehatan P2KB Sumenep memulai program vaksinasi massal selama dua minggu ke depan bagi anak usia 9 bulan - 7 tahun untuk mencegah penyebaran campak yang saat ini masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kota Keris.
Kepala Bidang Pencegahan Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep, Achmad Syamsuri menyebutkan hari pertama pelaksanaan imunisasi campak ditargetkan 3.522 anak sudah dilakukan ORI serentak di 26 Puskesmas.
"Alhamdulillah target kami hari ini 3.522 anak, dan sampai cut off laporan pada pukul 14.00WIB sudah mencapai 6.336 anak yang dilakukan imunisasi," sebut Achmad Syamsuri pada TribunMadura.com (Grup SURYAMALANG.COM) , Senin (25/8/2025) pukul 19.30 WIB.
Sebelumnya disampaikan, bahwa faktor penyeba kasus campak ini macam-macam. Namun, faktor utamanya karena pandemi Covid-19.
"Saat itu (Covid-19) balita yang seharusnya mendapatkan vaksin campak malah tidak divaksin karena Posyandu tidak terlaksana seperti biasa, mengingat adanya aturan pembatasan pertemuan," tutur Achmad Syamsuri.
Karena itu, untuk menekan penyebaran campak yang kini masuk kategori KLB di Sumenep ini menggelar imunisasi massal atau ORI.
Kegitan tersebut akan berlangsung dua minggu kedepan dan ditargetkan 90 persen tercapai dari 74.000 anak yang ada di daratan dan kepulauan.
"Target hari pertama susah tercapai dan bahkan lebih. Imunisasi massal ini digelar serentak 26 Puskesmas, baik daratan maupun kepulauan," sebutnya.
Diketahui sebelumnya, data Dinas Kesehatan P2KB Sumenep per 24 Agustus 2025, jumlah kasus campak tercatat 2.105 kasus, naik dari sebelumnya 2.035 kasus.
Dari jumlah itu, 17 anak dilaporkan meninggal dunia dengan rincian akni 16 anak belum pernah divaksin dan satu anak mendapat vaksinasi tidak lengkap.
Sebagai langkah antisipasi dan pemjtusan penyebaran campak, imunisasi massal dilakukan selama dua minggu dengan target 74 ribu lebih balita berusia 9 bulan hingga 7 tahun.
Vaksinasi tidak hanya dilakukan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, namun juga secara jemput bola ke sekolah-sekolah untuk menjangkau anak-anak yang masuk dalam kategori sasaran imunisasi.