SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Ratusan warga Desa Ranuklindungan, Grati, Pasuruan menggelar tradisi larung saji, Minggu (4/12/2016). Larung saji ini sebagai bentuk rasa syukur terhadap rezeki dan nikmat yang didapat selama ini.
Ketua panitia larung saji, Yuslimu Zainal mengatakan tradisi ini digelar setiap tahun. Kegiatan ini wajib dilakukan nelayan karena sudah menjadi kepercayaan.
“Tradisi ini sudah menjadi turun temurun dari para leluhur. Kami ingin menghormati para leluhur,” kata Yuslimu.
Ritual ini diawali dengan pembacaan doa-doa. Mayoritas nelayan mengikuti sambil mengenakan pakaian adat zaman dahulu. Setelah doa berakhir, saji yang berupa nasi tumpeng aneka warna, dan ayam serta bebek hidup diarak warga menuju tengah Danau Ranu.
Saji itu dilarung sebagai wujud persembahan hasil bumi kepada penunggu Danau Ranu Grati.
“Harapannya, ritual ini bisa menjaga keselamatan kami sebagai warga Grati dan kedepannya mendapat rezeki semakin banyak,” terangnya.
Terpisah, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengatakan tradisi larung saji ini harus dilestarikan. Dia menganggap larung saji ini bisa menjadi potensi wisata di Pasuruan. Dia akan mengembangkan dan mengemas upacara adat ini.
“Saya ingin mengumpulkan beberapa acara adat atau ritual di Pasuruan ini. Kami akan gunakan sebagai tempar tujuan wisata yang ditawarkan ke wisatawan,” kata Irsyad.