SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Persiapan Persebaya Surabaya untuk berlaga di Divisi Utama pada musim kompetisi 2017 ini terus dilakukan.
Berbagai latihan terus digeber, sembari menunggu proses pengalihan saham oleh investor baru.
Proses seleksi pemain internal ini melibatkan hingga 45 pemain Persebaya. Misalnya, pada pekan lalu saja, latihan digeber sebanyak empat kali selama seminggu.
Mayoritas pemain merupakan hasil polesan 20 tim internal Persebaya. Selain diikuti pemain muda, ada pula beberapa pemain senior.
Misalnya saja, Dedi Sutanto, Jefri Prasetiyo, hingga Mat Halil.
Sekretaris PT Persebaya Indonesia Ram Surahman mengatakan, tak menutup kemungkinan bahwa tim Persebaya nanti akan tetap memakai jasa beberapa pemain.
"Selama ini, loyalitas beberapa pemain itu tak perlu diragukan lagi. Sehingga, kami tak menutup kemungkinan untuk tetap menggunakan jasa mereka," ujarnya, Minggu (15/1/2017).
Demikian pula disampaikan Choesnoel Farid, Manajer PersebayaSurabaya. "Kami akan menyesuaikan kebutuhan pemain senior dengan regulasi yang telah ditetapkan," katanya.
Selain menyiapkan beberapa pemain senior, Persebaya juga dipastikan tak akan kesulitan untuk mencari pemain muda di bawah usia 25 tahun.
Untuk diketahui, bahwa regulasi kompetisi Divisi Utama memang mewajikan tiap tim untuk menggunakan mayoritas pemain berusia 25 tahun.
Hanya lima pemain berusia di atas 25 tahun yang diperbolehkan untuk dikontrak maupun dimainkan oleh masing-masing tim.
Pembantasan usia itu diperkirakan tak akan membuat Persebaya kesulitan merekrut pemain.
Sebab, mereka memiliki sejumlah tim internal yang dipastikan akan ikut menyumbang sejumlah nama.
"Mayoritas pemain muda akan menggunakan pemain asli binaan Persebaya. Pemain asli Surabaya itu bagus-bagus," ujar Choesnoel.
Hal ini juga disambut baik oleh Pieter Sahelangi, Ketua Umum Vila Royal Anak Bangsa, salah satu tim internal Persebaya.
Pihaknya sangat mendukung regulasi yang memprioritaskan pemain muda.
"Saya senang sekali ketika regulasi mewajibkan tim di Divisi Utama yang melakukan pembatasan usia," ujar Pieter kepada Surya.
"Pemain semakin semangat untuk berlatih. Apalagi kami, sebagai satu di antara tim internal yang serius melahirkan pemain muda. Persebaya kami yakini tak akan kesulitan mencari pemain," ujar pria yang juga menangani beberapa klub internal lain, di antaranya, Semut Hitam, THEO, dan Pusura.
Sementara Arema Indonesia juga melakukan seleksi internal, selain mengandalkan pemain lama yang setia.
Sejak statusnya dibekukan PSSI pada 2013, beberapa pemain Arema Indonesia memilih tetap bertahan di tim sampai sekarang.
Mereka tetap setia pada tim meski honor sebagai pemain tidak lagi penuh karena tidak ikut kompetisi.
Begitu pula dengan Persema Malang. Latihan rutin terus digelar di lapangan bola Yonkes 2/2 Kostrad. Namun, Persema Malang masih belum memiliki pelatih.
Manajemen sejauh ini masih melakukan penjajakan untuk mencari pelatih yang tepat bagi Persema Malang.
Direktur Teknik Persema Malang Bambang Suryo mengatakan, pihaknya tengah mengincar pelatih asing dan para pemain Timnas U-19.
Namun, Bambang belum mengatakan secara gamblang siapa nama pelatih asing yang menjadi incarannya itu.
“Sekadar clue, pelatih asing yang diincar itu dulunya pernah bermain di Indonesia,” ujarnya.