Malang Raya

Jalan Rusak Hantui Kota Malang, "Aksi Gila" Bayu Direspon Wali Kota Hingga Netizen Amerika

Penulis: Benni Indo
Editor: eko darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayu Kurniawan membuat tanda di lokasi jalan berlubang di Kota Malang

SURYAMALANG.COM - Bayu Kurniawan (21) merasa jengkel ketika lampu motornya bagian depan pecah setelah melewati jalan berlubang di kawasan Jalan Besar Ijen, Kota Malang sekitar sebulan yang lalu.

Setelah kejadian itu, ia mendapati masih banyak lagi jalan berlubang di Kota Malang. Tidak hanya di kawasan Jl Besar Ijen saja. Ia pun tergerak untuk mendokumentasikan jalan-jalan berlubang di Kota Malang.

Setelah itu, ia mengunggah foto-foto dokumentasi tentang jalan rusak itu ke sebuah grup di media sosial, Facebook. Tak dinyana, postingannya itu mendapat banyak respon dari anggota grup. Bayu pun semakin tergerak untuk memperhatikan kondisi jalanan di Kota Malang yang rusak parah.

“Setelah banyak yang berkomentar kami langsung merespon,” kata Bayu, Sabtu (4/2/2017).

Ia lantas mengajak anggota yang lain untuk aksi turun ke jalan. Aksinya itu diberi nama TILANG alias Tim Peduli Lubang. Sebagai langkah awal, ia sediakan dua buah pilox untuk alat penanda jalanan rusak di Kota Malang. Ajakannya itu mendapat tanggapan positif dari anggota grup ASLI Malang. Perlahan, Bayu memeroleh puluhan pilox dalam aksinya.

Bayu dan kawan-kawannya yang lain menandai jalanan rusak di Kota Malang dengan pilox warna putih. Aksinya itu kerap dilakukan malam hari. Aksi pada malam hari dinilai lebih aman karena arus lalu lintas sedang sepi. Tidak ada jadwal pasti kapan akan beraksi. Kata Bayu, semuanya terjadi secara spontan.

Sebagai warga asli Kota Malang, Bayu mengaku heran kenapa begitu banyak jalanan rusak di kotanya. Ia menyadari, tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki jalanan yang rusak. Oleh sebab itu, aksi yang dilakukan bersama teman-temannya yang lain itu sebagai upaya mendorong Pemerintah Kota Malang segera bertindak. Bayu memang kerap mendapati kecelakaan di Kota Malang akibat jalanan rusak.

“Apa yang kami lakukan itu punya niatan besar 99 persen supaya orang selamat. Kalau soal agar jalan diperbaiki hanya sentilan kecil saja,” ungkapnya.

Kini, setiap kali beraksi, jumlah anggota yang turun ke jalan bisa mencapai 25 orang. Masing-masing orang membawa dua buah botol pilox. Botol pilox itu habis begitu aksi selesai. Dalam sekali aksinya, Bayu dan kawan-kawannya yang lain bisa menemukan 200 jalan berlubang.

Aksinya yang kerap dilakukan pada malam hari memang tidak banyak diketahui orang. Hanya sebagian kecil warga saja yang mendapati ketika Bayu beraksi. Mulai dari warga biasa pengguna jalan hingga anggota Polri. Warga yang melihat pun memberi acungan jempol kepada aksi Bayu dan kawan-kawannya.

“Teruskan mas!” kata Bayu menirukan komentar pengendara yang melintas.

Seorang yang mengaku bekerja sebagai Satpam menceritakan keikutsetaannya dalam aksi menandai jalanan rusak di Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM. Mohamad Sodikin (40) menceritakan mengetahui aksi Bayu dan kawan-kawan dari media sosial.

“Karena aksi itu bagus, makannya saya ikut,” katanya.

Sodikin ikut menandai jalanan rusak di kawasan Rampal hingga menuju Pakisaji. Menurutnya, aksi itu sebagai protes kepada pemerintah agar jalanan rusak segera diperbaiki.

“Di samping itu juga sebagai penanda agar pengendara berhati-hati. Kalau warna putih kan kelihatan,” paparnya. Ia mengetahui aksi Bayu dan kawan-kawan dari media sosial.

Halaman
12

Berita Terkini