Selain pelanggaran trayek, petugas juga menemukan pelanggaran berupa tidak lengkapnya peralatan bus.
Peralatan yang tidak ada di dalam bus antara lain alat segitiga pengaman, alat pemadam api ringan (APAR), juga palu. Petugas juga menindak sopir bus sebuah PO yang izin usaha tranposrtasinya sudah kedaluwarsa.
Kusnadi menegaskan pemeriksaan itu untuk memantau kesiapan PO menjelang pelaksanaan masa mudik dan balik Lebaran.
"Kami sudah menghimbau kepada pengusaha PO untuk memperhatikan armadanya, menyediakan armada yang layak terutama menjelang mudik dan balik Lebaran ini.
Tujuannya memberi rasa aman dan nyaman kepada penumpang, dan tetunya kepada bus itu sendiri," tegas Kusnadi.
Sementara itu, seorang sopir bus Tentrem Sutawi mengapresiasi pemeriksaan itu.
"Bagus, kemarin di Surabaya juga sudah, sekarang di Malang. Kalau dari kami sendiri, setiap tiga hari sekali bus selalu dicek terutama pengecekan rem. Sedangkan ban bisa dilihat setiap hari," ujar Sutawi, yang menyopiri bus rute Surabaya - Malang itu.
Meski ada pemeriksaan itu, sopir maupun kernet tidak terganggu. Pemeriksaan itu sekaligus mengingatkan awak bus untuk melengkapi dokumen perjalanan, sekaligus kelayakan armada. (*)