Anto bercerita, kalau jembatan itu baru sejak Minggu (12/11/2017) lalu dipasangi payung.
Payung dipasang di jembatan sepanjang 37 meter dengan tinggi 3 meter dari lantai jembatan.
Jembatan itu merupakan jembatan gantung yang melintang di atas Sungai Brantas.
Terdapat tiga warna payung yang dipasang yakni merah, kuning, dan hijau. Menurut Anto, payung itu merupakan hibah dari Universitas Brawijaya, sebanyak 250 buah.
Asal mula pemasangan payung itu, kata Anto, berawal dari program kebersihan lingkungan di Kelurahan Penanggungan.
Warga RT 06 ingin menyebut kampungnya sebagai Kampung Bening.
Penamaan itu mengacu kepada sumber air yang ada di RT tersebut.
"Terus anak-anak karang taruna, dan beberapa anak UB punya ide tentang jembatan payung itu. Akhirnya kami kerja bakti memasang payung dan membersihkan kawasan di sekitar jembatan," imbuhnya.
Anto dan warga setempat berharap, kebersihan kampung dan keunikan kampung itu bisa menarik wisatawan.
Apalagi, imbuh Anton, terdapat juga Kampung Gerabah di sekitar RW 05. Kampung Gerabah itu ada di RW 06, alias tetangga RW 05.
Warga dua RW ini berharap bisa saling bersinergi menjadi kampung yang bisa menggaet wisatawan.