Malang Raya

Ribuan Driver Gojek di Malang Raya Sudah Ikuti BPJS Ketenagakerjaan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Driver Gojek, Moh Rudi Krisbiantoro, menunjukkan dua kartu proteksi dirinya antara lain BPJS Ketenagakerjaan, Senin (8/1/2018).

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sejak 2017 ada 6000 driver Gojek di Malang Raya sudah mengikuti BPJS Ketenagakerjaan. Mereka membayar secara mandiri senilai Rp 16.800 per bulan dengan asumsi penghasilan Rp 1 juta.

"Dari pekerja bukan penerima upah, ada kelebihan target. Semula 18.000 peserta, namun terealisasi 23.000 peserta. Terbanyak didapat dari Gojek sebanyak 6000 peserta," jelas Cahyaning Indriasari, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Malang kepada SURYAMALANG.COM di Balai Kota Malang, Senin (8/1/2018).

"Dari driver Grab juga sudah merapat ke kita. Begitu juga dengan Uber," sambungnya.

Dengan iuran sebanyak Rp 16.800 per bulan, maka mereka ikut program kecelakaan kerja dan kematian.

Banyaknya driver Gojek yang ikut BPJS Ketenagakerjaan terasakan sejak pertengahan tahun 2017. Ia menduga, driver non Gojek ikut mungkin karena sudah banyak driver Gojek yang ikut.

"Mungkin getok tular," jelas dia. Sedang dengan manajemen Gojek, BPJS Ketenagakerjaan pusat juga ada kerja sama.

Sehingga pembayaran iurannya cukup memotong dari saldo driver. Jadi, tidak ada alasan lupa membayar.

"Resiko mereka kan juga tinggi karena berada di jalan terus," kata dia.

Moh Rudi Krisbiantoro, driver Gojek kepada SURYAMALANG.COM membenarkan sudah ikut BPJS Ketenagakerjaan.

"Saya juga dilindungi Go Proteksi dari pasarpolis.com. Jadi, saya punya dua kartu," jelas Rudi sambil menunjukkan dua kartu miliknya.

Kartu BPJS Ketenagakerjaan dan kartu lainnya diterimanya begitu ia mulai kerja sebagai driver Gojek.

"Kartu BPJS ini sebagai investasi saya," jelasnya. Dari data kartu BPJS Ketenagakerjaan, ia mulai 2 Oktober 2017.

Ia membayar mandiri dengan dipotong dari saldonya. "Bayarnya Rp 16.000 an per bulan," jawabnya. Ditambahkan Cahyaning, untuk kepersertaan tenaga kerja penerima upah, pada 2017 tidak mencapai target. Targetnya 49.000 peserta, namun hanya dapat 39.000 peserta.

Kendalanya adalah banyak badan usaha mikro kecil yang belum masuk.

"Di Malang Raya kebanyakan usaha mikro kecil. Mungkin mereka beranggaran iuran BPJS Ketenagakerjaan mahal," terangnya. Karena itu, salah satu tujuan kedatangannya ke Pemkot Malang adalah minta support.

Halaman
12

Berita Terkini