Trenggalek

Ibu Dianiaya Anak-anaknya di Trenggalek, Ternyata Semua Berawal dari Keluhan Sakit Perut & Dada

Penulis: David Yohanes
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

“Saya sangat menyesal, saya tidak mengira ibu saya meninggal. Saya sangat yakin ritual itu bisa menyembuhkannya,” ucap Rini sambil terus menangis.

Saking sedihnya, anak ke-2 Tukinem ini sempat pingsan.

Menurut Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo Saputra, ritual dilakukan sejak Jumat (2/3) hingga Minggu (4/3) pukul 04.00 WIB. Ritual diawali dengan makan nasi kuning dan menyembelih lima ekor ayam.

Diduga Rini yang menjadi otak ritual ini. Pukul 09.00 WIB di Hari Minggu Rini meminta peserta ritual mengeluarkan seluruh perabot dari dalam rumah.

Tujuannya agar ada ruang lebih luas untuk melakukan ritual selanjutnya.

Rini kemudian minta seluruh anggota keluarga menyiramkan air seluruh tubuh di halaman depan.

Sekitar pukul 15.30 WIB Tukinem keluar rumah dan mengeluh sakit perut.

"Awalnya anak korban mengobati korban dengan mengguyurkan air ke ke seluruh tubuh korban," tambah Didit.

Rini pula kemudian yang berinisiatif memasukkan selang ke dalam mulut Tukinem.

Sebelumnya ke dalam mulut Tukinem dimasukkan seekor ikan teri kering.

Ikan teri itu disebut untuk mengeluarkan roh jahat yang menyebabkan sakit dari tubuh Tukinem.

Dibantu enam pelaku lain, Rini memasukkan selang ke mulut Tukinem dan menyumpalnya dengan kain handuk agar air tidak mengalir keluar. Air dari selang mengalir ke mulut Tukinem selama 30 menit.

"Karena air terus mengalir ke tubuh korban selama 30 menit, korban akhirnya meninggal dunia," tutur Didit.

Tukinem meninggal dunia karena tertutupnya saluran udara oleh air, hingga rongga dada dan paru-paru juga berisi air.

Dari hasil otopsi paru-paru Tukinem berisi air sebanyak 30 CC air.

Namun hingga kini polisi masih mendalami ritual yang dilakukan keluarga ini, dan motif lain di balik kematian Tukinem.

"Kami masih dalami, sebenarnya ritual apa yang sedang dilakukan. Tapi dipastikan tidak ada latar belakang konflik dalam perkara ini," pungkas Kapolres.

(David Yohanes)

Berita Terkini