Dharma menjelaskan kalau ini agar Bindusara tidur nyenyak dan tidak mengganggu tidurnya.
Bindusara tetap mengusir Dharma.
Dharma kemudian memberi tahu keputusannya yang telah dia beri tahukan pada Raja.
Bindusara tetap tak menggubris.
Bhim-Chandra
Bhim-Chandra masuk ke aula kerajaan dan memanggil Bindusara.
Meski sebelumnya mengiyakan di hadapan Nandini dan Dharma, tetapi yang dilakukan Bhim-Chandra kali ini mengejutkan berbagai pihak.
Dia berseru kalau Bindusara tak pantas menjadi Putra Mahkota.
Bindusara geram, Mohini bahagia.
Sedangkan ingatan Bindusara membawanya pada pernyataan Dharma semalam di mana dialah yang sudah berbicara pada Raja.
Sehingga Bindusara salah faham bahwa Dharma tak memaafkannya.
Menteri datang dan membicarakan banyak hal, namun Bhim-Chandra memanfaatkan kedudukan ini sehingga dia bertindak semena-mena.
Dia mengutuskan petani yang protes untuk ditahan dan malah melepaskan para tahanan.
Semua orang yang mendengar tersentak.
Bindusara berusaha mencegah, Bhim-Chandra menuduhnya seorang penjahat karena berani melawan perintah Raja.