SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Wisnu Nugroho Dewanto, Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Jatim, menghubungi SURYAMALANG.COM untuk menyangkal identitas Hartono Handoko, pengemudi Toyota Alphard L 1424 XV yang menabrak banyak orang di Sidoarjo, Kamis (31/5/2018) lalu.
Di media sosial, beredar foto atribut yang menunjukkan Hartono Handoko adalah Ketua Umum Badan Investigasi Tindak Pidana Korupsi Aparatur Negara di bawah Kemenkumham.
"Kanwil Kemenkumham Jatim merasa perlu memberikan klarifikasi sekaligus hak jawab atas informasi yang beredar," kata Wisnu, 2 Juni 2018.
Pertama, tidak ada lembaga semacam itu di bawah Kemenkumham RI.
Kedua, tidak tepat jika apa perbuatan Hartono Handoko dikaitkan dengan instansi Kemenkumham.
Ketiga, Kemenkumham tidak bertanggungjawab atas kelalaian Hartono Handoko.
Kendati demikian, Kemenkumham belum berrencana mengambil upaya hukum terkait dugaan pemalsuan identitas yang mencantumkan instansi Kemenkumham tersebut.
Kemenkumham sekadar menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.
Seperti diketahui, saat kejadian itu, Hartono Handoko (61) bersama istrinya, Cenny Anatasia Sutejo (54), warga Gubeng Kertajaya V/14 Surabaya.
Mereka saat ini kritis dan menjalani perawatan di ruang ICU RS Mitra Keluarga Waru, Sidoarjo.
"Kindisi kedua (pengemudi dan penumpang Alpharad) kritis di AIC rumah sakit Mitra Keluarga Waru," kata AKP Antara, Kanit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya.
Antara menuturkan, mereka mengalami luka parah lantaran diamuk massa di Jl Raya Gedangan, Sidoarjo. Hartono dan istrinya luka di kepala, dada, mata dan perut.
Antara menjelaskan, kejadian itu bermula ketika Alphard menabrak mobil di Jl HR Muhammad, Surabaya.
Selanjutnya, mobil Avanza L 1118 WB mengejar mobil Alphard.
Setelah itu, Alphard kabur ke arah timur dan sempat menabrak motor Honda Revo L 6532 JR di pertigaan Jl Yani – Margorejo yang sedang berhenti menunggu lampu merah.