Lebaran 2018

Kisah Mudik Lebaran : Ternyata Mudik Sudah Biasa Terjadi Sebelum Era Majapahit

Editor: Zainuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

SURYAMALANG.COM - Saat ini perantau sedang sibuk mudik Lebaran.

Mudik memang identik dengan Lebaran.

Padahal dulu mudik hampir tidak ada kaitannya dengan Idul Fitri.

( Baca juga : Ingat Presenter Termehek-mehek Mandala Shoji? Jarang Terekspos, Kini Bawa Berita Mengejutkan )

Fenomena mudik mulai melekat dengan Lebaran pada pertengahan 1970-an.

Saat itu Jakarta tumbuh menjadi satu-satunya kota besar yang mengalami kemajuan luar biasa.

Sejak itulah terjadi kaitan antara Lebaran dan mudik.

( Baca juga : Bak Langit dan Bumi, Ana Pinem Kerap Akting Jadi Pembantu Kehidupan Nyatanya Diluar Dugaan )

Jakarta menjadi magnet bagi mayoritas rakyat Indonesia.

Tidak hanya mereka yang tinggal di Pulau Jawa.

Jakarta juga menjadi magnet bagi warga dari pulau lain di Indonesia.

( Baca juga : Inilah Ucapan Idul Fitri dan Jawabannya yang Sesuai dengan Tuntunan Nabi Muhammad SAW )

Warga berbondong-bondong merantau ke ibukota untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Sebagai perantau, perantauan di Jakarta ini masih punya ikatan kuat dengan kampung halamannya.

Karena kebetulan mayoritas beragama Islam, para perantau itu memanfaatkan libur panjang Idul Fitri untuk pulang kampung.

( Baca juga : Heboh Nenek 78 Tahun Bisa Hamil, Kabarnya Terlanjur Viral, Padahal Inilah yang Terjadi )

Ada yang bilang asal mula kata mudik berasal dari bahasa Jawa, yaitu ‘mulih dhisik’ atau pulang dulu.

Pernyataan ini dapat dikatakan benar.

Sebab, jika pulang kampung, rata-rata orang mengarah ke arah Jawa.

( Baca juga : Dr Reisa Broto Asmoro Unggah Foto Putranya, Warganet Soroti Bulu Matanya, Ada Apa? )

Namun ada juga yang menyebutkan bahwa kata mudik berasal dari bahasa Betawi.

Orang Betawi berkata bahwa mudik merupakan lawan dari kata ‘Melir’.

Melir merupakan kata turunan dari kata ‘Belilir’ yang artinya adalah utara.

Mengapa utara?

( Baca juga : Ekspresi Anak Raffi Ahmad & Nagita Ditinggal Mudik Pengasuh Bikin Netter Sedih: Mbak Lala Pulang! )

Orang Betawi dulu menganggap bahwa tempat bekerja paling diincar orang adalah bagian utara Jakarta.

Untuk menguatkan akar mudik berkaitan dengan tradisi islami, beredar argumen makna mudik dalam kajian ala Timur Tengah.

Kata mudik seperti istilah Arab untuk ‘Badui’ sebagai lawan kata ‘hadhory’.

( Baca juga : Mengulik Rahasia Besar Kim Jong Un Bawa Toilet Pribadi ke Mana pun, Begini Penjelasan Secara Ilmiah )

Jadi dengan sederhana bisa diambil kesimpulan bahwa mudik adalah kembali ke kampung halaman.

Mudik juga bukan lahir karena tradisi Lebaran.

Sebab nenek moyang bangsa Indonesia sudah lebih dulu melakukan ritual mudik sebelum mengenal Lebaran.

( Baca juga : Inikah Istri Cantik Kim Jong-un Penguasa Korea Utara? Begitu Misterius, Intel Korsel Ungkap Kisahnya )

Beberapa ahli mengaitkan tradisi mudik dengan asal mula masyarakat Indonesia yang merupakan keturunan Melanesia dari Yunan, Tiongkok.

Mereka adalah kaum yang dikenal sebagai pengembara.

Mereka menyebar ke berbagai tempat untuk mencari sumber penghidupan.

( Baca juga : Buka Laga Piala Dunia 2018 di Malam Takbiran, Inilah Skuat Arab Saudi Penantang Tuan Rumah Rusia )

Pada bulan yang dianggap baik, mereka akan mengunjungi keluarga di daerah asal.

Biasanya mereka pulang untuk melakukan ritual kepercayaan atau keagamaan.

Pada masa Kerajaan Majapahit, kegiatan mudik menjadi tradisi yang dilakukan keluarga kerajaan.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Mengulas Sejarah Mudik, Ternyata Bukan Berasal dari Tradisi Lebaran.

Berita Terkini