SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Uang iuran untuk tes intelligence quotient (IQ) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Tulungagung menjadi pergunjingan.
Sebab iuran Rp 100.000 per siswa ini dimanfaatkan untuk pengumpulan dana oleh pihak sekolah.
Hal ini terungkap dari sebuah broadcast tangkapan layar percakapan yang bocor, antara pihak salah satu MAN dan penyelenggara tes IQ.
Seorang wali murid di MAN 2 memaparkan, tes IQ dilaksanakan dengan menggandeng pihak ke-3, biasanya universitas ternama.
Sementara biaya sebenarnya yang dipatok pihak universitas hanya Rp 80.000 per anak.
“Jadi ada dana yang langsung masuk ke sekolah Rp 20.000 per anak,” terang sumber ini.
Dari dana Rp 80.000 ke pihak penyelangagara tes IQ, ternyata masih ada cash back lagi Rp 20.000 per anak.
Dana cash back ini dibagi untuk pihak sekolah Rp 10.000 per anak, dan untuk Asosiasi MAN Sejawa Timur Rp 10.000 per anak.
Sementara di Jawa Timur ada sekitar 29 MAN yang ada di dalam Asosiasi.
“Kalau dihitung per sekolah memang kelihatan kecil. Tapi kalau seluruh Jawa Timur, dananya cukup besar,” tambahnya.
Kepala MAN 2 Tulungagung, Miftakhurohmah membenarkan adanya tes IQ untuk siswa baru.
Tes ini untuk menjaring siswa unggul dan dimasukkan dalam kelas akselerasi.
Pembiayaan tes sebenarnya dari dana Dipa (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran).
Sayangnya tahun ini MAN 2 tidak mendapatkan anggaran sehingga mengandalkan iuran, Rp 100.000 per siswa.
“Sumbangannya sudah dimusyawarahkan dengan komite,” ucapnya.