Persija Jakarta

Fakta yang Belum Terungkap di Balik Tewasnya Haringga Sirila, Mulai KTA Patah sampai Jak Lain

Editor: Zainuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KTA Haringga Sirila dengan latar belakang GBLA.

Menurutnya, sweeping terjadi karena kelalaian tuan rumah, baik panpel, pihak keamanan, dan sebagainya.

Apalagi ada anggotanya yang melihat kejadian pengeroyokan itu, namun tak bisa berbuat apa-apa.

Sebab, anggota itu tidak melihat petugas keamanan di sekitar lokasi.

( Baca juga : Warga Sidoarjo Laporkan Ahmad Dhani Gara-gara Belum Bayar Utang Rp 200 Juta )

“Anggota saya ada yang di sana, dan melihat ada pemukulan.”

“Kemudian dia mencari kemanan dan panpel. Tapi tidak ketemu.”

“Baru kemudian ketemu militer, marinir baru berduyun-duyun datang ke lokasi. Tetapi sudah tidak bisa ditolong,” tuturnya.

Sebagaimana ditulis BolaSport.com sebelumnya, Korlap Jakmania dan Panpel Persija pernah menyelamatkan seorang suporter penyusup dari bobotoh di Stadion PTIK, Jakarta, 30 Juni 2018.

( Baca juga : VIDEO - Detik-detik Bus Pariwisata Tabrak Mati Pengayuh Sepeda di Pasuruan )

Suporter Persib Bandung yang menyamar sebagai wartawan itu ketahuan identitasnya.

Kemudian Panpel Persija mengamankan suporter itu ke tempat aman untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

Bung Ferry mengatakan itu termasuk tugas suporter dan panpel tuan rumah, yakni mengamankan segala potensi gesekan.

( Baca juga : Bank Mandiri Bidik Transaksi Rp 70 Miliar Selama Bazar 12 Hari di Surabaya )

“Anak-anak (Jakmania) yang selamat biasanya mengaku diperiksa kartu dan handphone (sweeping).”

“Saya pun tidak menutup kemungkinan bahwa Jakmania juga melakukan sweeping (terhadap bobotoh),” ucapnya.

Berita ini sudah dimuat di Bolasport.com dengan judul Ketum Jak Mania Bantah Kronologi Kematian Anggotanya yang Beredar Luas

Berita Terkini