Malang Raya

Respons Masyarakat Kota Malang Terkait Sistem Tilang Elektronik E-TLE

Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah
Editor: yuli
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Lalu lintas di Pertigaan Jalan Letjen Sutoyo Kota Malang yang sudah terpasang CCTV sistem tilang elektronik E-TLE.

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sistem tilang elektronik, Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) mulai diujicobakan di Kota Malang pada hari Senin (19/11/2018).

Terdapat dua titik lokasi yang telah dijadikan penerapan E-TLE di Kota Malang, yakni di pertigaan Hotel Savana dan perempatan Kaliurang.

E-TLE merupakan sistem tilang elektronik yang menggunakan CCTV untuk merekam pelanggaran lalu lintas yang dilanggar oleh para pengguna jalan.

Sudah tiga hari berlangsung, banyak dari masyarakat Kota Malang yang masih belum mengetahui perihal sistem tilang elektronik tersebut.

Dari hasil pantauan SURYAMALANG.COM di lokasi, masyarakat tidak tahu adanya penerapan sistem tilang elektronik E-TLE dikarenakan tidak ada tulisan ataupun rambu-rambu mengenai informasi tersebut.

Eko Wahyudi warga Jalan MT Haryono Gang 2, Lowokwaru Kota Malang mengatakan, dirinya tidak mengetahui perihal sistem tilang elektronik yang kini sedang diujicobakan oleh Satlantas Polres Malang Kota.

"Saya tidak tahu, malah baru tahu informasinya sekarang. Kemarin juga kan habis ada operasi zebra," ucapnya ketika ditemui SURYAMALANG.COM pada Rabu (21/11/2018).

Menurutnya, dengan adanya Sistem tilang elektronik E-TLE,  sangat membantu petugas kepolisian terutama dalam menangani kasus kemacetan di Kota Malang.

"Jika ada penerapan tilang elektronik tersebut, itu sangat bagus, biar masyarakat tidak ugal-ugal an ketika berkendara. Apalagi direkam dengan CCTV, masyarakat pasti akan lebih berhati-hati," ucap Eko.

Berbeda dengan Eko Wahyudi, Tri Yunus Soekatmojo warga jalan Kebalen Wetan, Kedungkandang Kota Malang mengatakan, ia sudah mengetahui perihal penerapan sistem tilang elektronik E-TLE.

Ia mengaku, mengetahui sistem tilang elektronik E-TLE dari media sosial. Namun, Yunus merasa kebingungan perihal informasi yang ia terima tersebut.

"Saya tahu informasi tilang elektronik di Facebook dan teman-teman yang lain. Tapi ada yang bilang di 11 titik dan ada yang bilang di dua titik," ucapnya.

Menurutnya, ia tidak masalah dengan sistem tilang elektronik. Namun ia berpesan perihal perincian jenis pelanggaran apa saja dan hukumannya seperti apa kepada para pengguna jalan yang nantinya akan melanggar.

Ia berharap, jika memang sudah diterapkan dengan benar perihal sistem tilang elektronik tersebut, maka juga harus diimbangi dengan kesiapan dari pihak kepolisian.

"Kalau fungsinya ini agar masyarakat bisa tertib berlalulintas, bagiku tidak ada masalah, yang penting harus diimbingi juga dengan kinerja yang baik dari kepolisian," ujarnya.

Sementara itu, AKP Ari Galang Saputro selaku Kasat Lantas Polres Malang Kota menjelaskan, penerapan sistem tilang elektronik E-TLE di Kota Malang akan digelar selama 30 hari terhitung sejak Senin (19/11/2018).

Menurutnya, E-TLE sementara ini akan diujicobakan di dua titik terlebih dahulu untuk memaksilkan sarana dan prasarana yang ada.

"Kami akan membangun program ini semaksimal mungkin. Kita akan pertajam lagi agar kinerjanya lebih mantap," tegasnya.

Galang mengatakan, belum seminggu ujicoba E-TLE, masih terkendala dengan kondisi cuaca seperti angin yang kencang dan hujan yang cukup deras di Kota Malang.

Lanjut lagi, ia ingin dengan adanya E-TLE agar masyarakat di Kota Malang khususnya agar lebih tertib dalam berlalu lintas.

"Intinya, sekarang ini kami masih dalam tahapan uji coba. Untuk tilangnya akan kami lakukan secara manual jika memang terlihat oleh anggota kita yang sedang berada di sana," ujarnya.

Ia menambahkan, jika uji coba E-TLE di dua titik tersebut berhasil, maka akan mencoba di beberapa titik lain yang ada di Kota Malang.

"Harapannya jika di sana sukses, pasti akan mencoba di titik-titik lain yang ada di Kota Malang. Kalau bisa semuanya sudah bisa menerapkan E-TLE seperti di kota-kota besar semisal Jakarta, Surabaya dan Bandung," tutupnya.

Tags:

Berita Terkini