Kahiyang juga tidak banyak bermain riasan, ia hanya memakai riasan tipis natural di wajahnya.
Perayaan hari ibu 2018 memang diketahui tinggal menghitung hari lagi tepatnya jatuh pada setiap tanggal 22 Desember.
Hari ibu pertama kali dicetuskan oleh seorang wanita asal Amerika Serikat, Anna Jarvis pada tahun 1850.
Hari Ibu mulanya bukanlah momen untuk mengungkapkan kasih sayang dan terimakasih pada orang yang telah melahirkan kita seperti yang kita ketahui saat ini.
Namun Hari Ibu berawal dari ungkapan berkabung untuk para perempuan yang ditinggalkan oleh suami di medan perang.
Seiring perkembangan zaman, makna hari ibu pun lambat laun berubah.
Kini hari ibu dianggap sebagai perlambangan tanda cinta dan terima kasih atas pengorbanan para ibu diluar sana kepada suami dan anak-anaknya.
Tidak jauh berbeda, masyarakat Jepang pun merayakan hari ibu yang sama.
Namun, bedanya di Jepang hari ibu dirayakan pada tanggal 6 Maret setiap tahunnya.
Dilansir dari Grid.ID melalui laman The Japanese Shop, tanggal perayaan ini disamakan dengan hari ulang tahun Permaisuri Kojun, ibunda Kaisar Besar Jepang, Akihito.
Masyarakat Jepang pertama kali merayakan hari ibu pada tahun 1913 hingga 1930.
Selama Perang Dunia Kedua, masyarakat dilarang keras merayakan hari ibu sebagai bentuk solidaritas.
Perayaan hari ibu kembali dijadikan tradisi pada tahun 1949 hingga saat ini.
Kini perayaan hari ibu di Jepang diitetapkan sebagai hari libur nasional seperti hari anak yang jatuh pada tanggal 5 Mei setiap tahunnya.
Perayaan hari ibu di Jepang disebut dengan Haha No Hi.