Kabar Madiun

Cerita dari Rumah Agung Sukoco alias Pak Ndul di Desa Muneng, Pilangkenceng, Madiun

Penulis: Rahadian Bagus
Editor: yuli
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agung Sukoco alias Pak Nsul dari Desa Muneng Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

SURYAMALANG.COM, MADIUN - Beberapa pekan ini, media sosial ramai membicarakan sosok pria pelontos berjenggot putih yang dipanggil Pak Ndul. Dalam videonya, Pak Ndul mengaku sebagai ahlinya ahli, intinya inti, dan core of the core.

Pak Ndul viral di media sosial, setelah video berjudul 'Teknik Cangkok Pisang' ramai dibagikan di media sosial.

Orang yang pertama kali menonton video ini akan kaget, mendengar kalimat yang diucapkan oleh Pak Ndul, terutama dalam bahasa Inggris.

Pria bernama asli Agung Sukoco ini memang memiliki banyak sekali perbendaharaan kata, terutama istilah-istilah bidang teknik, sains, dan internet. Sehingga wajar, bila sebagian orang menjulukinya Profesor Pak Gundul.

Mahasiswa & Wanita Hamil Kendalikan Prostitusi Online di Yogyakarta, Tarif Maksimal Rp 1,3 Juta

Doyan Nyinyir Kehidupan Seleb, Nikita Mirzani Dicap Punya Gangguan Kejiwaan, Berikut Tanda-tandanya

Ikan Raksasa Muncul di Sungai Batanghari, Ini Fakta dan Mitos Soal Ikan Tapah Sepanjang 2 Meter Itu

Ditemui di rumahnya, di Desa Muneng Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jumat (15/3/2019) Pak Ndul menceritakan bagimana awal mula ia menjadi YouTuber.

GOOGLE STREET VIEW - Suasana sekitar rumah Pak Ndul di Desa Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun

Pria berusia sekitar 40 tahun ini mengaku menjadi YouTuber karena ingin menghasilkan uang.

"Karena saya dengar YouTube itu ada hasilnya," kata Pak Ndul yang mengaku sehari-hari bekerja sebagai petani..

Ia menuturkan, awal mulanya ia membentuk tim content creator YouTube yang beranggotakan enam orang bernama Wagu, kependekan dari Waton Guyon. Namun, karena video yang dibuat berbahasa Jawa, sehingga kurang bisa diterima oleh semua orang.

"Awalnya waktu itu ada enam orang. Empat orang menjadi talentnya, saya dan adik saya di belakang kamera," kata Pak Ndul.

Pak Ndul mengatakan, perjalanan menjadi Youtuber tidaklah mudah. Awal-awal membuat video, ia kerap mendapat teguran hak cipta (copyright), lantaran mengambil backsound musik sembarangan. Bahkan, ia terpaksa membuat beberapa akun lagi.

Pria berjenggot putih ini mengaku sudah mulai belajar YouTube sejak Oktober 2017, secara otodidak. Beratus-ratus jam ia habiskan untuk menonton tutorial atau tips dan trik menjadi YouTuber.

"Saya menghabiskan waktu itu ratusan jam untuk belajar, apa sih itu YouTube bagaimana sih YouTube itu. Biasanya malam hari saya habiskan waktu untuk mencari-cari dan melihat tutorial dan refrensi di YouTube," katanya.

Dia mengatakan, awalnya grup WaGu yang beranggotakan enam orang membuat konten berisi guyon berbahasa Jawa. "Awalnya waktu itu ada enam orang. Biasanya dari enam orang ini, empat orang yang menjadi talent, sementara saya dan adik saya yang berada di belakang kamera," kata.

Reaksi Salmafina dan Sunan Kalijaga Usai Video seksi saat Dugem Viral di Instagram, Ada Ancaman

Doyan Nyinyir Kehidupan Seleb, Nikita Mirzani Dicap Punya Gangguan Kejiwaan, Berikut Tanda-tandanya

Pesawat Jet Pribadi Syahrini Bakal Kena Gerebek, Hotman Paris Menjadi Dalang dalam Proyek Besar Ini

Namun, perkembangan akunnya kurang begitu signifikan. Kemudian, ia dan teman-temannya mencoba membuat dalam versi bahasa Indonesia, namun pesan atau makna guyonan justru kurang mengena orang yang menonton.

Halaman
12

Berita Terkini