"Jadi kurang hidup, lucunya itu, kurang asik."
"Jadi agak garing, karena kita basicnya bahasa Jawa, pakai bahasa Indonesia," kata Pak Ndul.
Belajar dari kegagalannya itu, akhirnya dia mengubah konsep konten.
"Saya coba masuk, munculah karakter Pak Ndul. Itu mulainya Desember 2018, lalu. Masih di akun yang sama," katanya.
Kemudian, akhirnya dia mengubah konsep konten.
"Saya coba masuk, munculah karakter Pak Ndul. Itu mulainya Desember 2018, lalu."
"Masih di akun yang sama," katanya.
Ternyata, kata Pak Ndul, karakter Pak Ndul bisa lebih diterima penonton YouTube.
"Ketika Pak Ndul lebih bisa diterima, akhirnya banyak yang komplain, minta video lama yang berbahasa jawa diterjemahkan," katanya.
Namun, untuk menambahkan subtitle pada video cukup banyak memakan waktu.
Pak Ndul menuturkan, untuk video berdurasi sekirar 10 menit misalnya, dibutuhkan waktu sekitar tujuh jam, untuk menambahkan subtitle.
"Karena Pak Ndul sudah banyak diterima, video yang masih berbahasa Jawa kita unlist, kita buatkan channel lagi, namanya WaGu Ndeso."
"Dan itu masih berjalan, kita berenam. Tetapi kalau yang WaGu Pak Ndul, yang lebih fokus saya sama adik saya."
"Adik saya yang merekam, saya yang ngomong," katanya.
5. Alasan Membuat Karakter Pak Ndul
Ditanya kenapa menggunakan karakter Pak Ndul, karena ingin sesuatu yang unik, beda, dan sesuatu yang baru.
Sebab, saat ini ada banyak sekali konten di YouTube, untuk bisa cepat dikenal harus membuat sesuatu yang beda.
Berdasarkan pantauan SURYAMALANG, saat ini Kanal YouTube Pak Ndul memiliki 656 ribu subscribers.