Saat itu Singo Edan hanya mengandalkan Dedik Setiawan sebagai striker, dan Makan Konate sebagai gelandang pengatur serangan.
“Ketika menggunakan striker lokal dengan tipikal cara bermain yang tentu saja berbeda pada musim lalu, Makan Konate bisa mencetak 13 gol.”
“Kami bukan menganakemaskan Makan Konate. Tapi dengan tipe striker yang berbeda, kok sekarang menurun.”
“Bukan hanya produktivitas gol, tapi mungkin cara bermainnya. Itu yang menjadi evaluasi kami,” ujarnya.