Kabar Surabaya

10 Temuan Bayi Tertukar di Surabaya, Kesalahan Teknis atau Informasi?, RSUD Dr Soetomo Buat Tes DNA

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(ilustrasi) 10 Temuan Bayi Tertukar di Surabaya, Kesalahan Teknis atau Informasi?, RSUD Dr Soetomo

Laporan wartawan SURYAMALANG.COM Sulvi Sofiana

SURYAMALANG.com - Sepuluh temuan atas dugaan insiden bayi tertukar di Surabaya akhirnya berbuntut tes DNA. 

Sepuluh temuan itu terungkap setelah keseluruhan pihak baik dari keluarga bayi dan rumah sakit akhirnya angkat bicara terkait dugaan insiden bayi tertukar di Surabaya yang persalinannya dilakukan di RSUD Dr Soetomo. 

Insiden yang bermula dari ketidakcocokan jenis kelamin bayi dengan informasi yang disampaikan perawat atau dokter setelah lahir, membuat keluarga Muhni (55) dan Siti Romlah (44) meragukan bayi yang mereka terima setelah dilahir secara Sectio Caesaria pada Jumat (12/4) sekitar pukul 19.30 WIB

Muzdalifah Kepergok Masih Simpan Barang Nassar KDI di Ruang Rahasia, Terungkap Suka Telepon Mantan

Ini Alasan Perut Syahrini Tampak Berisi Setelah Dinikahi Reino Barack, Berat Badannya Naik 4 Kg

Lantas apa saja, 10 temuan atas dugaan insiden bayi tertukar di RSUD Dr Soetomo Surabaya ini?, berikut Suryamalang.com ulasan selengkapnya:

1. Ngidam bayi perempuan 

Ilustrasi. (google)

M Sholeh, pengacara keluarga menuturkan, geger 'bayi yang tertukar' itu awalnya didahului dengan berita gembira.

Pasangan dari keluarga sederhana ini sangat merindukan bayi perempuan.

Saat mengandung anak kelima, mereka berharap bayi tersebut perempuan.

Viral di Instagram, TPS Pemilu 2019 Mirip Resepsi Nikah, Dekorasi Meriah & Mewah, Malah Bikin Baper

Vanessa Angel Dan Ahmad Dhani Gunakan Nyoblos Di TPS 31 Rutan Medaeng, Keduanya Hanya Pilih Presiden

2. Informasi awal berjenis kelamin perempuan 

Ilustrasi. (reset.me)

Perawat atau dokter pada Jumat malam begitu bayi lahir sesar, mereka memberi tahu ke Mughni, bayinya lahir perempuan.

Namun sang orangtua ini tidak bisa menemui bayinya karena mereka takut.

"Ini dari keluarga kurang mampu," kata Sholeh.

3. Bayi baru bertemu orang tua dini hari

Anam, putra pertama Mughni menuturkan, malam itu orangtuanya ingin mengadzani.

Namun hingga dini hari kemudian baru bisa menggendong anak bayinya.

Saat itu keluarga sudah percaya kalau bayi itu perempuan.

10 Gaya Modis Mayangsari Vs Kezia Toemion, Menantu Baru Bambang Trihatmodjo & Halimah, Kece Mana?

4. Baru sadar usai tetangga menegur 

Ilustrasi. (www.dawnofthedads.co.uk)

Peristiwa bayi tertukar di Surabaya ini terungkap karena ucapan para tetangga dan sanak saudara.

Sejumlah saudara dan tetangga berniat menjenguk kelahiran anak kelima pasangan Mughni-Romlah.

Mereka sudah mendapat kabar kalau keluarga ini melahirkan bayi perempuan.

Saat itu, bayi sudah dalam gendongan sang ibu. Apalagi sejumlah famili dan tetangga menjenguk.

"Katanya bayi perempuan. Kok laki-laki," ucap Sholeh menirukan ucapan para tetangga Mughni.

5. Bayi terbukti laki-laki 

Selain dari wajah cenderung laki-laki, para tetangga kemudian meminta membuka alat kelamin bayi.

Saat itulah sang ibu kaget karena bayi yang semula diberitahukan perawat bayi perempuan, ternyata bayi dari Ny Siti Romlah itu adalah laki-laki.

6. Rumah sakit kumpulkan petugas

bayi tertukar di Surabaya (suryamalang/ tribun)

RSUD Dr Soetomo masih menunggu perwakilan keluarga bayi yang diduga tertukar selama perawatan di RSUD Dr Soetomo untuk pencocokan informasi.

Humas RSUD Dr Soetomo, dr Pesta Parulian mengungkapkan pihak rumah sakit sudah melihat data administratif dan memanggil petugas medis yang bertugas selama persalinan hingga perawatan bayi.

"Dari kemarin kami sudah mengumpulkan petugas yang bertugas."

7. Administrasi tak ada masalah 

HEBOH BAYI YANG TERTUKAR - Pasangan Muhni (55) dan Siti Romlah (44) meragukan bayi yang mereka terima setelah dilahir secara Sectio Caesaria pada Jumat (12/4/2019) sekitar pukul 19.30 Wib. Awalnya, pihak keluarga mendapat informasi dari perawat RS dr Soetomo bahwa bayi yang dilahirkan perempuan, tetapi bayi yang diterima dua hari kemudian berjenis kelamin laki-laki. (nuraini faiq)

dr Pesta Parulian mengungkap pihaknya masih perlu mencocokkan informasi, sebab dari sisi administrasi bayi tersebut tidak tertukar. 

"Kami perlu mencocokkan informasi yang kami dapat dengan keluarga pasien."

"Tetapi sampai hari ini keluarganya belum bisa datang. Kalau dari sisi administrasi tidak ada tertukarnya bayi," ujarnya saat ditemui Selasa 16 April 2019.

Menurut Dr Pesta Parulian, keterangan keluarga sangat dibutuhkan untuk mengkonfirmasi keterangan yang diberikan petugas.

"Pembuktian kedua secara ilmiah, bisa tes laboratorium hingga tes canggih. Tergantung perkembangan pembuktian secara administrasi dengan keluarga pasien,"urainya.

8. Ada dugaan kesalahan informasi 

Ilustrasi (Tribunnews.com)

dr Pesta Parulian menjelaskan pihak rumah sakit juga akan didampingi pengacara jika diperlukan untuk menjelaskan hasil temuan pemeriksaan.

"Ada kemungkinan petugas salah ngomong."

"Masalahnya bayi lahir tidak langsung punya nama, makanya dikasih nama ibunya."

"Dan nama ibu pastinya perempuan, tetapi dari gelang bayi sejak turun di kamar operasi gelangnya biru yang menunjukkan bayi laki-laki,"lanjutnya.

dr Pesta Parulian menegaskan selama proses operasi yang tergolong darurat ibu bayi dibius total.

Sementara prosedur RSUD Dr Soetomo tidak memperbolehkan suami mendampingi di dalam ruang operasi.

"Jadi kami masih mengkaji dari mana sumber perbedaan informasi ini."

"Karena secara administrasi sudah benar. Kami usahakan secepatnya tuntas,"paparnya.

9. Keluarga Bayi Ragu

Hingga saat ini, pihak keluarga bayi masih ragu dengan identitas bayi tersebut.

Khoirul Anam (19), anak tertua keluarga menuturkan, orang tuanya sampai saat ini masih ragu kalau bayi tersebut adalah adiknya.

"Kami kok tidak percaya," ungkap Anam kepada SURYA.co.id, Senin (15/4/2019).

Bayi yang hingga kini belum diberi nama itu masih dirawat di RSUD Dr Soetomo.

Di RS milik Pemprov Jatim itu, bayi dari pasangan Muh Mughni dan Siti Romlah, warga Pegirian, Kecamatan Semampir, masih dirawat.

10. Tes DNA

Ilustrasi (TribunJateng.com)

Menurut Dr Pesta Parullian, pihak keluarga yang mendapat informasi awal bayi yang dilahirkan perempuan tidak bisa datang ke rumah sakit untuk dikonfirmasi keterangannya.

Hal itu membuat pihak rumah sakit mengambil langkah pembuktian ilmiah untuk mengonfirmasi bahwa bayi yang diterima pasiennya merupakan darah dagingnya.

"Kami bekerjasama dengan badan forensik kedokteran independen untuk menguji darah kedua orang tua dan bayi."

"Tadi ekspertnya yang datang dan mungkin dua mingguan hasilnya keluar,"ujar spesialis anestesi RSUD Dr Soetomo ini ketika dikonfirmasi SURYA.co.id, Selasa (16/4/2019) malam. 

Dengan pengambilan sampel darah tersebut, lanjutnya, akan diketahui hasil golongan darah hingga DNA orang tua dan bayi, sehingga bisa dibuktikan apakah bayi tersebut benar anak.

"Selama menunggu hasil dan perawatan gabungan ibu dan bayi sudah selesai."

"Bayi boleh dibawa pulang dulu," paparnya.

Karena menjadi prosedur pembuktian RSUD Dr Soetomo, dr Pesta memastikan seluruh biaya ditanggung oleh pihak rumah sakit.

Sebelumnya diberitakan pasangan Muhni (55) dan Siti Romlah (44) meragukan bayi yang mereka terima setelah dilahir secara Sectio Caesaria pada Jumat (12/4) sekitar pukul 19.30 WIB.

Pasalnya pihak keluarga mendapat informasi dari perawat bahwa bayi yang dilakirkan perempuan, tetapi bayi yang diterima dua hari kemudian berjenis laki-laki.

Berita Terkini