4. Ada aktivitas lempeng bumi
Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, M Taufik Gunawan mengatakan gempa tersebut akibat adanya aktivitas subduksi dari lempeng Indo-Australia.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan juga kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia," ujarnya.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique thrust fault)," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan M Taufik Gunawan, gempa yang mengguncang Bali, tidak menunjukkan adanya gelombang besar atau tidak berpotensi tsunami.
"Gempa bumi tidak berpotensi tsunami," lanjutnya.
• Tes Kepribadian Psikologi - Kupu-kupu yang Kamu Pilih Mencerminkan Sifat Tersembunyimu
• Calon Pengantin Wajib Tes Urine tapi di Kota Mojokerto Harus Beli Sendiri Alatnya
• Kisah Kurir 15.410 Butir Ektasi, Fitriani Marsela dan Suami, dari Sulawesi Tenggara hingga Surabaya
5. Himbau masyarakat tetap tenang
Sementara itu, BBMKG Wilayah III Denpasar juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Diketahui dari hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4,9, dimutakhirkan menjadi M=4,6.
Menurut BMKG, Gempa yang dirasakan sebagian masyarakat Bali ini terjadi pada pukul 09.29 Wita dan bertepatan dengan Hari Raya Galungan.
Pusat gempa terjadi di Jembrana, Bali dengan jarak 84 kilometer barat daya atau 8.98 lintang selatan, 114.17 bujur timur.
Kedalaman mencapai 71 kilometer dan dirasakan hingga Kuta, Denpasar, Banyuwangi, Jember, Gianyar, Tabanan, Lombok Utara.
Episenter terletak pada koordinat 8,98 LS dan 114,17 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 km barat daya Jembrana, pada kedalaman 71 km.
Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar, M. Taufik Gunawan, mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique thrust fault),” ungkap Taufik.
Ia menambahkan guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Kuta IV MMI, Denpasar, Banyuwangi, dan Jember III MMI, Gianyar, Tabanan, dan Lombok Utara II MMI.
Hasil permodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Tonton video aktivitas warga Bali pasca gempa di bawah ini: