Pasalnya, menurut Wandi, korban semasa hidupnya adalah pemuda pendiam. Perilakunyapun tidak pernah menunjukkan keganjilan apapun.
"Tidak pernah cerita, apa soal cinta atau masalah lain juga tidak pernah," ungkap
Sutris (31) tetangga korban
Korban gantung diri di teras sekolah TK di Lamongan ini diketahui sehari-hari kerja serabutan.
Korban ditemukan menggantung dengan tali warna biru yang diikatkan pada belandar teras lembaga pendidikan untuk anak TK tersebut.
Sementara disamping korban ditemukan meninggal itu, ada sepeda motor yang setiap hari dipakai sebagai sarananya bekerja, parkir dengan standar tegak.
Diduga sepeda motor itu dinaiki korban untuk proses mengikat lehernya dan mengaitkannya pada belandar teras sekolah dan menjatuhkan diri hingga tergantung.
Posisi korban menggantung sebenarnya hampir menyentuh lantai, jarak kaki dengan lantai hanta sekitar 10 centimeter.
Korban dievakuasi oleh anggota Kanit Reskrim Polsek Kota didampingi sejumlah anggota dan pegugas Puskesmas Lamongan, H Chotib.
Menurut Kanit Reskrim, Ipda Amin, tidak ada tanda - tanda penganiayaan di tubuh korban.
"Murni bunuh diri," kata Amin
Bukan yang pertama
Sementara, peristiwa ini terjadi sehari setelah Pardi (40) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung di rumahnya, Rabu (24/7/2019) di Lamongan.
Kejadian itu pertama kali diketahui Koyin (50) yang mencurigai pintu rumah warga Dusun Mojoranu Desa Dukuhagung Kecamatan Tikung Lamongan Jawa Timur itu tertutup hingga siang hari.
Padahal biasanya, rumah korban sudah terbuka dan terlihat korban beraktivitas.
Saksi menaruh curiga karena sejak semalam, korban juga tidak terlihat.