"Garis besarnya itu apa yang dituangkan dalam MOU perwakilan Munich X itu tidak sesuai dengan yang diharapkan. Jadi intinya surat satu sudah kami kirim, surat dua sudah, dan akhirnya surat ketiga kami putuskan kami tidak bisa kerjasama,"kata Ruddy Widodo General Manager Arema FC saat ditemui SURYAMALANG.COM di Kantor Arema FC bersama dengan beberapa awak media, Selasa (30/7/2019).
Lebih lanjut Ruddy menjelaskan jika saat Arema FC memutuskan untuk tak melanjutkan kerjasama dengan brand asal Spanyol itu pihak dari Munich X masih mengharap agar Arema FC mengurungkan niat tersebut, namun itu tak dapat dikabulkan Singo Edan.
"Mereka memang memberikan alasan tapi itukan intern mereka, yang jelas pada akhirnyakan Arema disini yang jadi korban. Sebelum kami mengambil keputusan ini kami juga sudah berkirim surat beberapa kali," jelasnya.
"Yang pasti kami tidak melanjutkan kerjasama , apalagikan ini sudah mau masuk putaran kedua," tambah pria asal Madiun itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Arema FC menjadi klub sepak bola pertama di Asia Tenggara yang disponsori oleh Munich X.
Brand ini di dirikan oleh Luis Berneda pada tahun 1939 di kota Sant Boi de Llobregat sebagai produsen sepatu untuk football, rugby, futsal, handball dan tinju.
Pada tahun 1953, Munich X memasuki pasar atletik dan menjadi pelopor dalam pembuatan sepatu olahraga di Spanyol.