"Pulang haji yang kedua kali, berselang beberapa hari, abahnya itu meninggal dunia. Lalu berjalan beberapa tahun, adik saya meninggal, ya ibunya dia (Nur Aini)," ujarnya.
SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Nur Aini (25), wanita yang menjadi korban pembacokan di Dusun Balongpoh Desa Kedungrejo Kecamatan Waru, Sidoarjo merupakan anak yatim piatu sejak kecil.
Nur Aini dibacok atas tuduhan selingkuh dengan M Rofi'i (28). Pelakunya diduga adalah Iskandar (37) dan Sahid (35), paman dari Lukman (30), suami Nur Aini, yang kos di kawasan Balongpoh.
• Suami Pulang ke Sampang, Istri di Sidoarjo Terima Pria Lain di Rumah, Akibatnya Mengerikan!
Sejak ayah dan ibu kandungnya meninggal dunia, Nur Aini diasuh kakak mendiang ibunya, yakni Suliadi (62).
Sejak saat itu, Suliadi menjadi orangtua angkat dari keponakannya itu hingga detik ini.
"Sejak kecil sudah sama saya, mulai dari lahiran sampai dewasa," katanya di depan ruang ICU RS Bhayangkara Surabaya, Selasa (30/7/2019) siang.
"Dia sendiri udah nggak mau kalau nggak dengan saya, semua sama saya kakaknya juga gitu," lanjutnya.
Suliadi lantas membuang pandangan mata ke ujung lorong pintu masuk utama yang menghubungkan ruang ICU dan deretan ruangan medis lainnya di RS Bhayangkara Surabaya.
Suliadi bercerita tentang latar belakang putri angkatnya itu dengan nada bicara yang lambat.
Ia terbilang orang yang pandai menyesuaikan bahasa yang digunakan lawan bicaranya.
Terkadang, dia bicara pakai Bahasa Jawa krama inggil yang halus.
Namun tak jarang percakapan dalam kalimat bahasa Indonesia melecut begitu saja.
Suliadi tak tahu persis berapa tahun usia Nur Aini saat itu, yang jelas ia mulai mengasuh Nur Aini setelah kedua orangtua kandung Nur Aini meninggal dunia.
"Pulang haji yang kedua kali, berselang beberapa hari, abahnya itu meninggal dunia. Lalu berjalan beberapa tahun, adik saya meninggal, ya ibunya dia (Nur Aini)," ujarnya.
Kemudian, setelah usia Nur Aini beranjak dewasa, Suliadi menikahkannya dengan Lukman, dan hingga kini telah dikaruniai dua orang anak.