Belum lagi risiko gagal panen juga harus dihadapi Katirin. Hama ulat menjadi momok bagi tanaman yang Katirin tanam. Dalam setahun, panen bengkuang bisa dua kali panen.
"Hasilnya bagus kalau kemarau. Gak ada yang bosok (membusuk). Kalau penghujan resikonya banyak yang bosok. Tanam bengkuang ini lumayan rewel. Airnya harus pas," beber pria yang sudah jadi petani sejak kecil itu.
Untuk pemasaran, Katirin menjual bengkuangnya seharga Rp 3.000 per kilogram.
"Dikirim ke Surabaya. Rp 3.000 per kilogram. Dijual ke pabrik kosmetik," ungkap Katirin.