Fokus pemadaman api adalah dengan mop up atau pengendalian sisa api dan bara agar benar-benar padam.
Sama seperti sebelumnya, proses pemadaman api mengutamankan prinsip safety first dengan lebih dulu menjangkau area paling mudah.
“Untuk mencegah api meluas kami memperhatikan arah dan kecepatan angin serta pembuatan sekat bakar,” katanya.
Sebagai informasi, tenaga pemadam kebakaran hutan di Gunung Semeru turut didukung oleh para relawan.
Dari data yang didapat SURYAMALANG.COM, beberapa relawan yang telah ikut berjuang memadamkan api di kawasan Gunung Semeru itu seperti dari komunitas Gimbal Alas Indonesia, SRPB Jatim dan beberapa relawan dari Organisasi Pecinta Alam kampus -kampus.
Sebagai informasi, kebarakan hutan di Semeru terjadi sejak 17 September 2019. Kebakaran awalnya terjadi di blok Kalimati, Arcopodo dan Kelik. Api kemudian menyebar ke resor Ranu Kumbolo sehingga BB TNBTS memutuskan menutup jalur pendakian.