Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Polrestabes Surabaya menangkap pelaku penculikan maut berujung pembunuhan pekerja marketing training, Bangkit (30) yang ditemukan tewas di Jembatan Cangar Kota Batu.
Pelaku penculikan maut Bangkit itu ternyata melibatkan mantan pacar korban, Rulin Rahayu (32).
Bangkit, warga Madura yang tinggal di kota Malang yang diculik di Surabaya dan ditemukan tewas di Batu itu ternyata diculik an dianiaya oleh mantan pacarnya bersama komplotannya karena dendam.
• BREAKING NEWS - Polrestabes Surabaya Tangkap Tersangka Penculikan dan Pembunuhan Bangkit
• Kronologi Penangkapan Tersangka Penculikan & Pembunuhan yang Mayat Korban Ditemukan di Kota Batu
• Isi Hati Mei Nuriawati Istri Pria yang Diculik, Jasadnya Dibuang di Watu Ondo Kota Batu sedang Hamil
Pelaku penculikan dan pembunuhan Bangkit itu adalah mantan kekasih korban, Rulin Rahayu dan suami Bambang Irawan (27) warga Perum Magersari Sidoarjo.
Selain kedua pasangan itu, koomplotan penculik yang berhasil ditangkap polisi adalah Kresna Bayu (22) warga Nyamplungan Ampel, M Rizal Firmansyah (19) warga Dinoyo Surabaya.
Sementara dua pelaku lain, ARP (27) dan MIR (20) masih menjadi buronan polisi.
Kepada polisi, pelaku Rulin dan Bambang mengaku menculik dan menganiaya Bangkit karena sakit hati.
Bambang menyebut dirinya sakit hati lantaran istrinya merasa tertipu.
Beberapa kekecewaan tersebut bermula dari hubungan mantan kekasih yang dibumbui penjualan mobil seharga Rp 93 juta.
Namun, Rulin mengaku hanya mendapat Rp 5 juta dari penjualan mobil tersebut.
• 5 Fakta Kisah Suhartini Janda Sragen yang Pernikahan Anaknya Diboikot, Lantaran Beda Pilihan Politik
• Prediksi Susunan Pemain Persipura Vs Arema FC – Singo Edan Tandang Tanpa Dedik Setiawan dan Farizi
Bukan hanya soal urusan pembagian penjualan mobil yang nilainya tidak sesuai, para pelaku juga kecewa dengan korban untuk urusan kredit atau cicilan mobil.
Pelaku menyebut ada tagihan cicilan kendaraan yang dilakukan korban atas nama pelaku Rulin sejak tahun 2015.
"Mereka sempat berpacaran 2015-2017. Sakit hati karena ada beberapa hal yang dialami sampai memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi salah satu pelaku," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata di Polrestabes Surabaya, Jumat (18/10/2019).
Kedua pelaku suami istri itu mengaku sempat mendatangi rumah korban di Sumenep lantaran kebingungan terus menerus didatangi debt collector.