Setelah ketahuan, pelajar berinisial S itu tidak mau mengakui perbuatannya kepada guru yang memergokinya, AS.
"Namun, karena korban tadi tidak mau menyerahkan handphone tersebut sehingga terjadi tarik-menarik dan korban seolah-olah melawan sehingga terjadi penganiayaan oleh gurunya dengan cara menempeleng dan memukul dada siswa," lanjut dia.
Sempat coba dilerai
Melihat perkelahian itu, sejumlah siswa lainnya berusaha melerai pertengkaran antara guru dan siswi tersebut.
Salah satu guru, Muhammad Arman pun turut melerai kejadian itu dengan mengingatkan murid tersebut untuk tidak memukul AS.
"Selanjutnya mereka dipisahkan dan korban dibawa ke ruang guru BP untuk ditanya permasalahannya," ujar Bery.
Tapi, S ketakutan lalu pingsan hingga akhirnya dibawa ke rumahnya.
Setelah mendapat laporan, pihak kepolisian mendatangi rumah S dan menanyakan kejadian yang terjadi serta meminta adanya koordinasi antara orangtua S dengan pihak kepolisian.
Koordinasi ini guna membahas penanganan korban untuk diluruskan kasusnya bersama gurunya, mengingat S masih sekolah.
Pihak kepolisian kemudian mempertemukan AS dengan orangtua S di Kantor Polsek Bulukumba.
Dari hasil pertemuan itu, orangtua S sepakat berdamai dan tidak mempermasalahkan kasus tersebut dan tidak melaporkan AS kepada pihak berwajib.
Bery mengungkapkan tidak ada luka-luka dari perkelahian tersebut.
"Karena mereka sepakat untuk berdamai dan tidak buat laporan. Jadi, untuk luka-luka hasil visumnya tidak ada, tapi hanya terjadi tarik-menarik antara siswa dengan guru," ujar Bery.
Kedua pihak juga telah menandatangani surat pernyataan persetujuan damai.
Kasus Serupa: Guru SD DikeroyokÂ