Sensor optik ini dapat mengukur aliran darah pasien tanpa menyentuh pasien, sehingga dalam aplikasinya akan membuat pasien lebih nyaman.
“Selain itu, karena menggunakan sensor self-mixing interferometer dengan bentuk gelombang termodulasi, hasil pengukuran juga akan lebih akurat,” ujar mantan dekan Fakultas Sains ITS ini.
Ke depannya alat pengukur darah berbasis self-mixing interferometer ini diharapkan dapat mendukung perkembangan teknologi di bidang medis. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa untuk menjadi ilmuwan dibutuhkan kesabaran, ketekunan dan pantang menyerah.