"Sementara di crisis center beberapa WNA mulai dari Belanda, Cina dan sejumlah negara lain. Tetapi mereka statusnya sehat, sehingga diizinkan pulang, "kata Dr Alfian.
Setiap harinya, ada sekitar 40 sampai 50 pasien yang memeriksakan diri ke crisis center.
Mulai dari keluhan sakit dengan riwayat kunjungan negara terjangkit hingga karena panik.
Sementara itu, Direktur RSUA Prof dr Nasronudin mengungkapkan kunjungan di crisis center menunjukkan kesadaran pasien dalam memeriksakan diri.
Hal itu menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat kian baik terhadap virus korona.
’’Di Crisis Center kami lakukan screening untuk mengelompokkan pasien yang masuk kategori orang sakit dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP),’’ katanya.
Sementara itu, hingga saat ini alat pelindung diri di RS Unair sudah cukup memadai. Hanya saja sudah mulai terbatas.
"Tapi kami cukup terbantu karena mendapat bantuan 1.000 masker dari BPBD, "ujarnya.