PPDB Kota Malang

Carut Marut PPDB Kota Malang, Habis Diterima Kemudian Tidak Diterima

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Totok Kasianto, Sekdin Dikbud Kota Malang menunjukkan contoh surat asli bagi peserta yang diterima dimana ada keterangan harus daftar ulang dan cap dan tandatangan panitia PPDB, Rabu (20/5/2020). Jika tanpa itu merupakan palsu.

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang menganulir keputusan yang diterima dalam PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), Rabu (20/5/2020).

Banyak yang sudah dinyatakan diterima saat pengumuman pada Senin (18/5/2020) lalu malah terpental saat Rabu (20/5/2020).

Ini membuat anak dan orangtua kecewa. Maka mereka datang ke dinas untuk menanyakan itu.

Mereka ditemui di aula Dikbud oleh Totok Kasianto, Sekretaris Dikbud. Slamet, warga Polehan pada suryamalang.com menyatakan kasihan pada anaknya.

"Senin (18/5/2020) diterima di SMPN 2. Tadi pas dicek lagi, sudah tidak diterima," katanya sedih.

Apalagi menghadapi anak-anak yang mungkin sulit menerima keadaan ternyata tidak diterima. Anaknya mendaftar lewat jalur prestasi raport. Ia disarankan ikut jalur zonasi.

"Polehan ini ya nanggung. Kalau ke SMPN 2 agak jauh. Tapi kalau ke SMPN Polehan, informasinya sudah cukup buat anak 30," kata Slamet.

Ia belum tahu menyekolahkan dimana. Sedang Darsono juga datang ke Dikbud karena sebelumnya melihat anaknya diterima di SMPN 18. Tapi sekarang tidak ada lagi.

"Kalau saya bisa menerima. Tapi kasihan anak saya," jawabnya.

Ia akan mencoba jalur zonasi.

Ada juga yang mencoba minta kebijakan Dikbud karena saat masa pendaftaran lalu tiba-tiba out dari sistemnya sehingga tidak bisa melanjutnya.

Saat datang ke SMPN yang dituju juga tidak bisa membantu. Akhirnya saat pengumuman juga tidak ada hasilnya. Nilai rata-raya raport anaknya 90,50.

Tapi karena sistemnya bermasalah, maka ia belum mendapatkan SMPN. Ia juga disarankan ikut zonasi sekolah terdekat.

"Kalau ibu minta kebijakan lagi, nanti semua akan tergeser karena pagunya sudah terpenuhi semua saat ini," jawab petugas Dikbud pada ibu itu.

Ada juga orangtua yang datang terkesan emosi karena anaknya yang nilai rata-ratanya 89 diterima di SMPN pilihan ketiga.

Halaman
12

Berita Terkini