PPDB Kota Malang

Carut Marut PPDB Kota Malang, Habis Diterima Kemudian Tidak Diterima

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Totok Kasianto, Sekdin Dikbud Kota Malang menunjukkan contoh surat asli bagi peserta yang diterima dimana ada keterangan harus daftar ulang dan cap dan tandatangan panitia PPDB, Rabu (20/5/2020). Jika tanpa itu merupakan palsu.

"Padahal kan bisa nilai anak di SMPN pilihan kedua," kata bapak itu.

Petugas itu kemudian menunjukkan data nilai terendah dan tertinggi jalur rapor yang diterima di 28 SMPN di Kota Malang. Tapi setelah ditunjukkan datanya, emosinya surut.

"Di SMPN pilihan kedua pun nilai anak bapak tidak bisa," jelas petugas.

Ia baru ngeh. Tapi ia membenarkan jika memang memilih SMPN ketiga saat daftar.

"Jadi benar ya anak saya diterima di SMPN pilihan ketiga karena nilainya memenuhi disana. Ya..maaf. Tadi pikirannya saya panas," jawabnya sambil tertawa.

Ia kemudian pergi bersama anak dan istrinya.

Problem ini dimulai karena laman ppdb.malangkota.go.id diduga dihacker sejak pendaftaran. Sehingga saat hari pertama pengumuman dan daftar ulang, Senin (18/5/2020), laman tidak bisa diakses mulai siang sampai Rabu pagi tadi.

"Ada penggelembungan data. Misalkan daya tampung SMPN 5 adalah 52 jadi 100 lebih," kata Totok pada calon walimurid yang datang ke Dikbud.

Atas tindakan itu, Dikbud telah melaporkan masalah adanya penggelembungan data ke pihak kepolisian. Informasi yang diperoleh suryamalang.com, mereka yang sebelumnya diterima dan kemudian tidak diterima setelah mendapat WA. Entah darimana.

Salah satu orangtua di aula menunjukkan jika ia menerima surat diterima di sebuah SMPN. Tapi saat ditunjukkan ke Totok, dijelaskan surat itu tidak benar.

"Entah siapa yang membuat. Kalau yang lolos itu ada tanda tangan panitia PPDB dan stempel lewat aplikasi di sistem," terangnya.

Berita Terkini