Pilkada Malang 2020

LSI Denny JA: Calon Independen Tak Lolos di Pilkada Malang 2020 Bukan Kejutan

Penulis: Mohammad Erwin
Editor: isy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peneliti LSI Denny JA, Dito Arief.

SURYAMALANG.COM | MALANG - Pasangan calon jalur independen Heri Cahyono dan Gunadi Handoko dinyatakan tidak memenuhi syarat ikut Pilkada Malang 2020. Menurut pengamat politik, capaian tersebut bukan sebuah hal yang mengagetkan.

"Terkait calon independen, sejak awal kami sudah memprediksi agak sulit untuk bisa lolos Pilkada," ujar peneliti LSI Denny JA, Dito Arief, ketika dikonfirmasi pada Senin (24/8/2020).

Dito menilai Heri Cahyono sejatinya punya peluang menantang petahana. Modal finansial yang dimiliki Heri bisa jadi bekal arungi Pilkada.

"Syarat dukungan minimal bagi pasangan independen sebesar itu berat. Artinya butuh figur yang punya modal sosial yang kuat juga. Tidak hanya modal finansial," terang Dito.

Menurut Dito, sejarah mencatat calon independen sulit melangkah lebih jauh hingga memenangkan Pilkada Malang.

Ia menjelaskan contoh yang terjadi pada Pilkada Malang tahun 2010. 

Ada dua pasangan calon independen.

Pertama, Martiani Setyaningtyas dengan Bibit Suprapto.

Kedua, Sutikno dengan Rizal Safani.

Perjalanan keduanya kandas karena tidak memenuhi persyaratan jumlah dukungan sebanyak 82.031 dukungan KTP atau 3 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT).

Pada 2015, pasangan jalur independen baru menampakkan wajahnya ikut Pilkada. 

Pasangan Nurcholis-M Mufid kala itu meraih 204.464 dukungan KTP dari 157.904 dukungan KTP minimal yang dipersyaratkan atau 6,5 persen dari DPT.

Kata Dito, lolosnya pasangan independen pada tahun 2015 dibantu oleh tangan-tangan tak terlihat. 

"Hasil 2015 ini tak bisa dijadikan contoh secara ilmiah, ada tangan-tangan tidak terlihat yang coba meloloskan," tegas Dito.

Kondisi pada 2020 berbeda.

Menurut Dito, langkah pasangan independen berat untuk dapat lolos berat.

Pasalnya, harus memenuhi syarat minimal 129.769 dukungan.

Sedangkan Sam HC-Gunadi hanya mengantongi 115.000 dukungan valid, sehingga tak memenuhi syarat.

"Beda dengan calon independen yang sudah punya modal sosial kuat, seperti di Jember, ibu Faida. Dia incumbent jadi lebih mudah lolos," terang Dito.

Berita Terkini