Berita Malang Hari Ini

15 Anak di Bawah Umur yang Akan Ikut Aksi Unras Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja Dipulangkan

Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para anak di bawah umur yang diduga akan melakukan kericuhan saat berlangsungnya kegiatan unjuk rasa tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, Selasa (20/10/2020).

Penulis : Kukuh Kurniawan , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Sebanyak 15 anak di bawah umur yang diamankan karena akan ikut aksi unras tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja dipulangkan ke orang tuanya masing masing, Selasa (20/10/2020).

Mereka dizinkan pulang Usai dilakukan pemeriksaan dan pendataan di Polresta Malang Kota.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, polisi mengamankan sebanyak 15 anak di bawah umur di Jalan Semeru.

Mereka diduga hendak melakukan kericuhan, saat aksi massa dari Aliansi Malang Melawan melakukan orasi di perempatan Rajabali.

Diketahui anak di bawah umur itu masih berstatus sebagai pelajar SMP dan SMA / SMK. 

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus mengatakan pihaknya tidak akan melakukan penahanan kepada anak di bawah umur yang diamankan tersebut.

"Kami lebih menekankan kepada pembinaan saja. Anak anak ini akan kami kembalikan kepada orang tuanya, untuk dilakukan pembinaan oleh orang tua dari anak anak di bawah umur tersebut," ujar Leonardus kepada TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM.

Oleh karena itu sebelum mereka dipulangkan, pihaknya akan memanggil dahulu orang tuanya. Untuk diberikan nasehat, agar anaknya tidak mengulangi perbuatannya tersebut.

"Kami akan mengundang orang tuanya nanti di Polresta Malang Kota," tambahnya.

Selain itu dirinya juga mengungkapkan bahwa para anak di bawah umur itu hendak ikut aksi unjuk rasa, karena mendapat ajakan dari grup Whatsapp.

"Para anak di bawah umur itu ikut karena mendapatkan info dari grup WA. Jadi para anak di bawah umur itu punya grup WA sendiri, dan mereka mendapat ajakan demo dari grup WA tersebut. Dan alasan dari ajakan itu sebenarnya belajar bersama, akan tetapi kenyataannya bukan belajar bersama, melainkan ajakan demo," pungkasnya.

Berita Terkini