Tangis Pengantin Pria Pecah Pernikahannya Sepi, Tak Ada Tamu Sama Sekali, Merasa Bersalah ke Istri

Penulis: Sarah Elnyora
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pengantin menangis saat pernikahan, pernikahannya sepi, tak ada tamu sama sekali

Sebagai informasi, akibat meningkatnya kembali angka kasus Covid-19 di China, pemerintah setempat kembali memberlakukan aturan baru.

Provinsi Hebei kini tengah memerangi gelombang infeksi Covid-19 sejak awal Januari dengan memberlakukan pembatasan perjalanan dan pengujian massal.

Sejak 8 Januari, tiga kota Hebei, termasuk ibu kota provinsi Shijiazhuang dengan 11 juta penduduk, telah ditutup, dengan tidak ada yang diizinkan meninggalkan rumah mereka kecuali benar-benar diperlukan.

Kota ini juga membangun kamp karantina besar-besaran yang dirancang untuk menampung ribuan suspek virus corona demi memerangi wabah tersebut.

Pernikahan pasangan pengantin di China sepi tak ada tamu (Douyin )

Wabah baru yang melanda timur laut China telah mengganggu kehidupan puluhan juta orang, termasuk pasangan yang akan menikah ini.

Pihak berwenang telah meminta warga untuk tidak bepergian, memerintahkan sekolah ditutup seminggu lebih awal dan melakukan pengujian dalam skala besar.

Baca juga: Ramalan Zodiak Asmara Jumat 22 Januari 2021, Zodiak Asmara Scorpio Hari Ini Pahami Perasaan Kekasih

Baca juga: Daftar Zona Merah Jawa Timur Jumat 22 Januari 2021: Ada 7 Daerah Termasuk Ponorogo, Ngawi, Magetan

Baca juga: Kaesang - Felicia Tissue Lamaran? Foto Jokowi dan Calon Besan Viral, Ternyata Bukan Orang Sembarang

Pengantin pria menangis sesenggukan kecewa pernikahannya sepi tamu (Douyin)

Pejabat China melaporkan 118 kasus lainnya pada hari Selasa, dengan 43 kasus di provinsi Jilin.

Provinsi Hebei melihat 35 infeksi lainnya, sementara provinsi Heilongjiang yang berbatasan dengan Rusia melaporkan 27 kasus baru.

Hingga Selasa, negara itu melaporkan total 88.454 kasus dan 4.635 kematian.

Tim penyelidik multinasional dari Organisasi Kesehatan Dunia saat ini berada di Wuhan menjalani karantina selama dua minggu sebelum memulai kunjungan lapangan dengan harapan mendapatkan petunjuk tentang asal-usul pandemi yang kini telah menewaskan lebih dari dua juta orang.

Berita Terkini