SURYAMALANG.COM, MALANG - Mengenal Thunderstorm, fenomena penyebab dentuman misterius di Malang yang belum lama ini viral.
Thunderstorm adalah badai petir yang juga disebut badai listrik, badai guntur atau badai-p yang siklus didupnya cuma 30 menit.
Mengutip situs satelit.bmkg.go.id, ada 3 syarat dasar untuk terbentuknya badai guntur/thunderstorm.
Tiga syarat itu antara lain, uap air, ketakstabilan atau instabilitas udara dan mekanisme pengangkatan massa udara (lifting).
Udara dikatakan tak stabil jika ia terus naik ketika ada dorongan ke atas.
Suatu massa udara tidak stabil dicirikan oleh udara panas yang lembab di dekat permukaan dan udara dingin yang kering di atasnya.
• Penyebab Pasti Dentuman Misterius di Malang, BMKG Sampaikan dari Fenomena Thunderstorm
• Daftar Zona Merah Jawa Timur Kamis 4 Februari 2021, Hanya 2 Daerah: Kabupaten Madiun dan Trenggalek
Ketika parsel udara yang naik mengalami pendinginan, sebagian uap airnya akan terkondensasi membentuk awan cumulonimbus (Cb) yang umumnya disebut badai guntur (Thunderstorm).
Perkembangan badai guntur memerlukan faktor pemicu atau mekanisme awal yang menimbulkan gerakan massa udara ke atas.
Suhu di lapisan paling bawah atmosfer meningkat sangat cepat pada sore atau malam hari karena pemanasan daratan dan udara panas akan cenderung untuk bergerak naik.
Pengangkatan (lifting) juga dapat disebabkan oleh adanya front, terutama front dingin dan dry‐ lines.
Bentuk rupa bumi (terrain) juga dapat menyebabkan pengangkatan udara, seperti ketika aliran udara melalui daerah pegunungan maka angin akan dipaksa naik melewati lereng pegunungan.
Semua badai guntur tersusun berawal dari sel badai guntur.
Sel Thunderstorm memiliki ciri khusus yaitu siklus hidupnya hanya sekitar 30 menit.
Siklus hidup sebuah badai guntur dapat digambarkan dengan tahapan sebagai berikut:
- Menjadi towering cumulus
Pada tahap menjadi towering cumulus sebuah awan Cu mulai tumbuh secara vertical mencapai ketinggian hingga 6 km.
Massa udara di dalamnya didominasi adanya updraft dengan beberapa aliran turbulensi eddy di sekeliling tepi awan
- Mencapai tahap matang
Pada saat thunderstorm mencapai tahapan matang, awan dapat berkembang menjulang sangat tinggi, seringkali mencapai 12 km atau lebih.
Citra satelit terkadang dapat menunjukkan terbentuknya overshooting di puncak awan badai guntur tersebut yang bahkan dapat mencapai lapisan tropopause.
Maka akan dihasilkan hujan dan gaya friksi kebawah terdesak oleh butiran‐butiran air hujan yang turun di sekitar wilayah udara yang menghasilkan downdraft.
Kemudian proses pendinginan massa udara akibat penguapan butiran‐butiran air hujan akan meningkatkan kecepatan downdraft.
Laju updraft dan downdraft relative lemah, yaitu sekitar 10m/detik, dan keduanya dapat saling mempengaruhi atau bercampur.
- Tahap peluruhan
Pada tahap peluruhan, hujan akan menyebar ke seluruh bagian awan badai guntur dan downdraft menjadi lebih luas.
Updraft semakin melemah, badai mulai kehabisan suplai udara panas yang lembab sebagai bahan bakarnya, dan akhirnya awan badai guntur akan meluruh.
Hujan ringan dan angin dari outflow melemah dapat tetap berlangsung untuk sementara waktu pada tahap ini, sebelum yang tertinggal hanya sisa‐sisa anvil Cb‐nya.
- Bertahan 30 menit
Ketika angin geser vertical (vertical wind shear) lemah, sel tunggal thunderstorm dapat terbentuk. Ia akan bertahan selama 30 menit dan bias terbawa oleh angin di lapisan bawah.
Saat terdapat angin geser yang moderate, badai‐badai multi‐sel dapat terbentuk.
Di sini sel‐sel badai tunggal dapat memiliki siklus hidup sekitar 45 menit, tetapi jika sel‐sel tersebut bergabung maka dapat bertahan hidup hingga beberapa jam dan sel‐sel baru terbentuk menggantikan sel‐sel yang lama yang telah meluruh.
Sebuah badai guntur yang hebat (severe thunderstorm) siklus hidupnya beberapa jam dan dapat menghasilkan hujan yang sangat lebat, terkadang disertai butiran es cukup besar, dan angin hentak (squall) yang sangat kuat ke permukaan bumi.
Hujan yang sangat lebat tersebut dapat menyebabkan banjir banding (flash‐flood).
Terdapat angin geser vertikal yang tinggi, baik angin updraft maupun downdraft‐nya sangat kuat dengan kecepatan hingga 50 m/detik, dan masing‐masing tidak saling mempengaruhi/bercampur.
Udara panas yang lembab masuk ke awan badai guntur dari arah depan dan kemudian naik.
Hal ini mengakibatkan aliran updraft yang kuat dan menimbulkan hujan dan mendukung terbentuknya butiran‐butiran es yang berukuran cukup besar.
Udara kering di lapisan tengah atmosfer masuk ke awan badai guntur dari belakang.
Hujan akan jatuh di wilayah itu dan kemudian penguapan air hujan akan mendinginkan udara, dan berakibat angin downdraft yang kuat.
Bagian atas badai guntur akhirnya mencapai lapisan yang sangat tinggi sehingga terpengaruh oleh
angin kuat di lapisan atas troposfer.
Akibatnya updraft dapat terbawa hingga jarak yang jauh dari awan, dan membentuk apa yang dikenal dengan anvil awan badai guntur.
- Badai guntur
Sebuah badai guntur yang hebat dapat mencapai ukuran lebar 10‐20 km dan tingginya 12‐18 km, sementara anvil‐nya dapat memanjang secara horizontal hingga sejauh 100 km.
Beberapa badai guntur semacam ini dapat terorganisasi memanjang seperti garis dan disebut sebagai badai guntur deret (squall line).
Jenis badai guntur yang hebat adalah multi‐sel atau super‐sel.
Untuk jenis super‐sel, seluruh bagian badai berlaku seperti jika ia sebagai satu sel tunggal. Ia dapat berkembang menjadi sebuah sirkulasi yang berputar, yang disebut meso‐siklon, dimana dapat menimbulkan tornado.
Ada beberapa pergerakan berbeda yang berasosiasi dengan sebuah badai guntur, yaitu : updraft dan downdraft di dalamnya, pergerakan awan badai guntur itu sendiri, pergerakan relatif anvil terhadap badai guntur,
kecepatan angin hentak (squall) dan pergerakan gust‐front.
Pergerakan‐pergerakan tersebut memiliki dinamika dan skala masing‐masing.
Kecepatan dan arah gerakan badai guntur adalah fungsi dari angin ambient di lapisan yang dalam.
Kecepatan dan arah pergerakan anvil menjauhi awan badai guntur induknya adalah fungsi dari angin pada lapisan dimana anvil berada.
Pada situasi jet‐ stream anvil dapat tertiup sejauh lebih dari 200 km dari awan induknya.
- Konfirmasi BMKG
Sebelumnya penyebab pasti dentuman misterius di Malang terungkap dari penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurut penjelasan BMKG, penyebab dentuman misterius di Malang akibat adanya fenomena Thunderstorm.
Hal ini seperti disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui akun Twitter-nya Rabu. (3/2/2021).
'Akhirnya dengan tegas sampaikan bahwa dentuman di malang adalah thunderstorm' tulis Daryono di akun @DaryonoBMKG.
• 3 Ahli Jelaskan Dentuman Misterius di Malang, Pasuruan dan Banyuwangi, Ini Beberapa Pemicunya
• 8 Rumah Rusak dan 2 Orang Dikabarkan Hilang Terseret Arus saat Banjir Pasuruan
Unggahan Daryono kemudian di-reetweet oleh akun Twitter BPBD Kota Malang.
'Sudah dikonfirmasi langsung dari pihak BMKG melalui Bapak @DaryonoBMKG yang menyebutkan bahwa suara dentuman yang sampai hingga saat ini, merupakan fenomena thunderstorm atau badai petir. Jadi untuk itu dimohon tetap tenang dan tidak panik ya sobat!' tulis akun BPBD Kota Malang Kamis, (4/2/2021).
Sebagai informasi, suara dentuman yang mirip seperti meriam itu terjadi pada Selasa (2/1/2021) sekitar pukul 23.30 WIB hingga Rabu (3/1/2021) sekitar pukul 03.22 WIB.
Sontak hal tersebut menjadi viral di berbagai media sosial, di mana warganet ramai-ramai mempertanyakan dan mencari tahu, dari mana asal suara dentuman misterius itu.
Pihak BMKG dan BPBD Kota Malang terus mencari informasi terkait sumber dentuman yang sampai menggetarkan rumah warga.
Bahkan, pihak kepolisian ikut membantu mencari sumber dentuman misterius tersebut.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata, mengatakan dentuman yang didengar dan dirasakan warga diduga kuat bukan dari ledakan bom atau benda lain.
"Sampai saat ini tidak ada laporan atau nihil kejadian. Belum ada korban, namun tetap kami selidiki penyebab peristiwa tersebut," ujarnya kepada TribunJatim.com (grup SURYAMALANG.COM), Rabu (3/1/2021).
Leonardus mengaku tidak merasakan atau mendengar suara dentuman itu.
Namun, ia banyak mendapat laporan dari grup tentang adanya suara dentuman sejak kemarin malam.
Leonardus meminta kepada masyarakat, untuk tidak panik berlebihan atas peristiwa itu.
Leonardus pun juga mengajak masyarakat, jangan mudah percaya atau ikut membagikan informasi yang belum tentu kebenarannya.
"Jangan panik, kami semua masih perlu waktu mengetahui sumber dentuman itu dan penjelasan dari para ahli," jelasnya.