Jendela Dunia

WHO Klaim Virus Corona di Wuhan Lebih Luas dan 'Mengerikan' dari Dugaan Semula, Benarkah Konspirasi?

Editor: eko darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona atau Covid-19 China

"Kami belum melakukan pemodelan apa pun sejak itu," tutur Embarek.

Namun, secara kasar, Embarek menyebutkan bahwa dari populasi yang terinfeksi, sekitar 15 persen menjadi kasus yang parah.

Sedangkan sisanya atau sebagain besar di antaranya adalah kasus ringan.

Dia menambahkan, tim tersebut juga untuk pertama kalinya mengumpulkan 13 urutan genetik berbeda dari virus SARS-CoV-2 sejak Desember 2019.

Urutan tersebut, jika diperiksa dengan data pasien yang lebih luas di China sepanjang 2019, dapat memberikan petunjuk berharga tentang geografi dan waktu wabah sebelum Desember 2019.

"Beberapa dari mereka berasal dari pasar (makanan laut Huanan di Wuhan). Beberapa dari mereka tidak terkait dengan pasar,” tutur Embarek.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tim Ahli WHO: Covid-19 di Wuhan Jauh Lebih Luas daripada yang Diperkirakan

Jalanan di Kota Wuhan, China, terlihat sepi karena ancaman virus corona, Sabtu (25/1/2020). (AFP/HECTOR RETAMAL via Kompas.com)

WHO Blusukan ke Wuhan China, Benarkah Virus Corona Hasil Konspirasi?

Wuhan, sebuah kota di China memang selalu diidentikkan dengan tempat asal mula munculnya virus corona atau Covid-19.

Demi memperoleh kepastian dan data valid, tim penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) blusukan ke Wuhan demi menemukan jawabannya, Rabu (3/2/2021).

Kunjungan WHO difokuskan pada pusat penelitian di Kota Wuhan yang telah menjadi subjek spekulasi tentang asal-usul virus corona.

Salah satu anggota tim mengatakan, mereka bermaksud bertemu dengan staf penting untuk menelusuri masalah kritis yang melanda dunia saat ini.

Kunjungan tim WHO ke Institut Virologi Wuhan adalah puncak dari misi WHO untuk mengumpulkan data dan mencari petunjuk dari mana virus itu berasal dan bagaimana penyebarannya.

"Kami berharap dapat bertemu dengan semua orang penting di sini dan menanyakan semua pertanyaan penting yang perlu ditanyakan," kata ahli zoologi dan anggota tim Peter Daszak.

Dilansri AP News, Rabu (3/2/2021), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan, para ahli juga telah berkomunikasi dengan para ahli dri Universitas Pertanian Huazhong.

Halaman
1234

Berita Terkini