"Ya memang kita tahu saat ini sedang susah, tapi gak gitu banget lah. Saya pikir makanya kalau kita belajar iman tuh yang benar, gak akan melakukan hal itu," ujar Gus Miftah.
Baca juga: PENGAKUAN Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya AKBP Memo Ardian, Mabes Polri Bekuk 5 Polisi Pesta Sabu
Lebih lanjut, Gus Miftah pun mengaku kasihan pada warga yang sudah dibuat percaya dengan isu babi ngepet, namun ternyata malah dibohongi.
"Situasi sudah susah, jangan menambah susah lagi deh," ujar Gus Miftah.
"Apalagi dengan isu-isu yang tidak benar seperti itu, kasihan lah masyarakatnya," ujarnya lagi.
Tak hanya itu, Gus Miftah pun meminta masyarakat jangan tergoda untuk bisa kaya mendadak.
"Kalau mau kaya, jangan pakai babi ngepet, jualan lah, jualan lumiere kek," pungkas Gus Miftah.
- Skenario babi ngepet
Sementara skenario penyebar hoax babi ngepet di Kota Depok, Jawa Barat didalangi oleh Adam atau AI (44).
AI meminta maaf kepada publik telah membuat kegaduhan dengan menyebar berita bohong.
Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar mengungkapkan bahwa rekayasa ini telah direncanakan oleh AI sejak bulan lalu.
"Berawal dengan adanya cerita masyarakat sekitar merasa kehilangan uang, ada Rp 1 juta, ada Rp 2 juta. Mereka mengarang cerita dari kehilangan itu dari bulan Maret, jadi ada kurang lebih 1 bulan," jelas Imran kepada wartawan, Kamis (29/4/2021) dikutip dari Kompas.com artikel 'Serba-serbi di Balik Rekayasa Isu Babi Ngepet, Polisi Tangkap Pelaku Hoaks'.
"Tersangka ini bekerja sama dengan kurang lebih delapan orang, membuat cerita seolah-olah babi ngepet itu benar, ternyata itu adalah rekayasa dari tersangka dan teman-temannya," tambahnya.
Penulis: Sarah Elnyora/ SURYAMALANG.COM
Ikuti berita viral dan babi ngepet lainnya.