Nasib Dani dan Masitoh Pemudik Jalan Kaki dari Gombong ke Bandung, Cuma Settingan Demi Dapat Simpati

Penulis: Frida Anjani
Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasib Dani dan Masitoh Pemudik Jalan Kaki dari Gombong ke Bandung, Cuma Settingan Demi Dapat Simpati

Tak hanya ibu Dani, keluarga Masitoh juga telah mendengar kabar anak mereka viral karena nekat mudik jalan kaki.

Kakak dan orang tua Masitoh syok, bahkan marah, mengetahui Masitoh mengarang cerita untuk mendapat uang.

Alasan Masitoh dan Dani Nekat Berkeliling Jawa

Masitoh (tribun Jabar)

Mengutip Tribun Jabar, Masitoh membeberkan alasan mengapa ia mengajak Dani dan kedua anaknya yang masih balita untuk hidup di jalanan.

Masitoh mengatakan, ia sekeluarga tak mungkin tinggal di rumah ibu mertua karena tempatnya sempit.

Selain itu, ia dan Dani tak memiliki uang untuk membayar kontrakan.

"Tinggal di (rumah) mertua enggak mungkin, rumahnya kecil, sempit."

"Untuk kontrakan harus jalan hidup harus jalan, daripada mencuri, kan gitu kan," jelasnya, Minggu (9/5/2021).

Selama satu tahun berkeliling Jawa, Masitoh mengibaratkan seperti jalan-jalan gratis.

Ia menuturkan selama ini hanya mengandalkan pom bensin dan masjid sebagai tempat berteduh dan istirahat.

"Kalau tidur ada pom bensin, ya pom bensin, ada di masjid. Kan di Jawa (masjid) tak dikunci," tuturnya.

Diketahui, Masitoh saat ini masih merupakan warga Lubuk Pakam, Medan, Sumatera Utara.

Namun, KTP-nya hilang dicuri orang saat berada di Cimahi, begitu juga KTP Dani.

Ia mengatakan kemungkinan akan kembali ke Medan untuk mengurus orang tuanya setelah Pemerintah mencabut aturan larangan mudik.

"Setelah enggak ada penyekatan lagi, insyaallah, kami balik ke Medan. Mau ngurusin orang tua di sana," tukasnya.

Penulis: Frida Anjani /SURYAMALANG.COM

Ikuti Berita Terkait dan Berita Viral Lainnya.

Berita Terkini