Berita Bangkalan Hari Ini

76 Nakes Positif Covid-19 dan 3 Gugur, Dinkes Bangkalan Ajukan Bantuan Nakes ke Pemerintah Pusat

Penulis: Ahmad Faisol
Editor: isy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Ki-Ka) Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional, Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, Menteri Kesehatan, Budi Gunardi Sadikin, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Bangkalan, RK Abdul Latif Amin Imron seusai Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Wilayah Kabupaten Bangkalan bersama di Pendapa Agung Kabupaten Bangkalan, Selasa (8/6/2021).

Dari dua minggu terakhir ini disampaikan terjadi peningkatan kasus dari 12 kasus menjadi 322, di mana kasus tertinggi terjadi di wilayah Kecamatan Arosbaya, Klampis, Geger, dan Bangkalan.

Sebanyak 150 unit tempat tidur yang ada di RSUD Syamrabu Bangkalan sudah digunakan oleg 93 pasien covid-19.

Untuk orang terkonfirmasi covid tetapi bersifat tanpa gejala (OTG), disediakan tempat isolasi di Balai Diklat dengan kapasitas 74 unit tempat tidur,

“Sampai saat ini sudah digunakan oleh 35 OTG. Untuk penanganan isolasi terhadap pekerja migran, kami menyiapkan Balai Latihan Kerja dengan kapasitas 30 tempat tidur, sampai saat ini terisi 17 orang,” papar Ra Latif.

Sebelumnya, Ra Latif menyebut penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan dikarenakan libur Lebaran dan pekerja migram yang datang.

Total pekerja migran yang datang ke Kabupaten Bangkalan disebut Ra Latif mencapai 933 orang.  

Beberapa analisa dan kesimpulan terhadap kejadian Covid-19 di Bangkalan disampaikan Ra Latif kenaikan kasus yang signifikan terjadi pada minggu ke-22 (29 mei) yaitu 14 hari pasca Lebaran sebanyak 203 kasus.

Artinya terjadi trasmisi local selama 14 hari sebelum tanggal sakit atau yang disebut masa inkubasi.

Hal ini diikuti dengan kasus meninggal 40 kasus dalam 14 hari terakhir.

“Terjadi trasmisi lokal klaster keluarga dari pemudik. Hari Raya Ketupat di Arosbaya ada tradisi kumpul bareng keluarga yang kemungkinan mengabaikan porkes. Terjadi penolakan tindakan tracing sehingga tidak bisa dilakukan deteksi dini dengan cara pemeriksaan swab,” pungkasnya.

Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito mengugkapkan, untuk pelaksanaan program pemeriksaan atau testing ini harus dioptimalkan.

“Untuk mengetahui apakah seseorang sudah terpapar covid atau belum. Jika sudah diketahui akan dilakukan tindakan pengobatan-pengobatan, sehingga untuk dirinya sehat dan untuk orang lain tidak tertulang,” ungkapnya.

Dari testing itu pula, lanjut Ganip Warsito, nantinya bisa melacak siapa yang sudah melakukan kotak sehingga virus tidak menyebar ke mana-mana.

“Masyarakat yang tidak paham akhirnya terlambat penangannnya, kemudian kondisinya semakin memburuk,” imbuhnya.  

Selain itu, ia meminta para pimpinan di Kabupaten Bangkalan dan daerah lainnya untuk meluangkan waktu untuk membaca data, meluangkan waktu meng-update data melalui stafnya, dan menganalisa data untuk mengetahui sejauh mana perkembangan Covid-19.

Halaman
123

Berita Terkini