Apa yang harus kita lakukan bila kondisi ini berlangsung?
Ada sejumlah kiat yang bisa dilakukan :
1. Perhatikan Undang-Undang ITE dan Undang-Undang Pornografi
Harus kita akui perubahan atau revisi undang-undang ini masih banyak yang belum mengetahuinya. Sosialisasi tentang undang-undang ini rasanya jalan di tempat. Masyarakat masih banyak yang belum mengetahui isi maupun perubahan dari undang-undang ini. Bandingkan dengan Undang-Undang Pers, semua anggota masyarakat dipaksa untuk mengetahuinya. Semua organisasi jurnalis bahkan semua kalangan berusaha memasyarakatkannya. Bisa dikatakan, profesi inilah yang paling fair, berusaha agar masyarakat mengetahui hak dan kewajibannya. Orang baru melirik Undang-Undang ITE dan Pornografi setelah ada kasus yang berkaitan dengan dirinya.
2. Berbeda pendapat itu tidak diharapkan
Persoalan berbeda pendapat dengan kebijakan pemerintah itu sah-sah saja. Tidak ada yang salah dengan hal ini. Tetapi cara mengungkapkannya inilah yang menjadi persoalan. Kita tidak boleh mengungkapkan protes dengan merusak, melanggar privasi orang tersebut, dengan cara yang kurang santun, dengan bertelanjang, menyebarkan materi berbau pornografi atau sadisme (kekerasan), dan melakukan perbuatan yang tidak menguntungkan pihak lain. Jika semua ini tidak dilanggar, maka boleh-boleh saja kegiatan menyatakan perbedaan itu dilakukan.
3. Jangan memaknai era sekarang boleh sebebas-bebasnya
Era reformasi sekarang ini, ada yang memaknainya secara salah. Mereka menganggap boleh melakukan perbedaan pendapat dengan sebebas-bebasnya. Padahal era ini harus dimaknai dengan bebas tetapi bertanggung jawab. Masih ada institusi penegak hukum, ada undang-undang dan peraturan hukum yang mengikatnya, ada norma dan etika sosial yang mengiringinya, serta akidah agama yang diyakini tiap orang. Jika ini dilanggar, semua aturan ini dapat berlaku pada dirinya. Janji jangan melanggar hukum dan etika sosial masyarakat di mana kita berada. Apalagi di era komunikasi yang serba canggih ini, kita harus hati-hati menggunakannya. Satu kesalahan dari jemari kita akan terpatri terus di ingatan masyarakat dan tidak dengan mudah orang melupakannya. Orang harus bijak, dan berhati-hati menggunakan media sosialnya
Tips ini bukanlah obat yang mujarab, tetapi paling tidak bisa mengurangi dan menimbulkan efek jera bagi orang yang mencoba untuk melakukannya.