Berita Probolinggo Hari Ini
Reporter: Danendra Kusuma
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | PROBOLINGGO - Bisnis perhotelan di kawasan wisata Gunung Bromo, Probolinggo babak belur dihantam pandemi Covid-19.
Bahkan, kondisinya semakin parah ketika PPKM dilaksanakan.
Pasalnya, seiring dengan pelaksanaan PPKM Darurat maupun Level, obyek wisata Gunung Bromo ditutup sementara sebagai langkah penanggulangan Covid-19.
Praktis, hal itu berimbas pada tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel.
Sebagian besar hotel akhirnya memilih tutup sementara untuk memangkas biaya pengeluaran operasional.
Adapula yang memilih buka, meski tidak ada tamu yang menginap.
Salah satu hotel di Kawasan Wisata Gunung Bromo yang tutup sementara, yakni Yoschi's Hotel.
Pantauan SURYAMALANG.COM di lokasi, ruang makan atau restoran hotel tersebut tampak temaram.
Tempat duduk juga diletakkan di atas meja, sebagai tanda restoran sedang tutup sementara. Selain itu, kasur-kasur di kamar hotel disandarkan ke tembok dengan posisi tegak.
Owner Yoschi's Hotel, Digdoyo Djamaluddin mengatakan bisnis hotel di Kawasan Wisata Bromo lumpuh total selama PPKM.
Tidak ada tamu satupun yang menginap di Yoschi's Hotel, dampak dari obyek wisata Gunung Bromo ditutup sementara saat PPKM.
"Tak ada jalan lain, otomatis hotel juga kami tutup sementara karena tidak ada pemasukan. Kalau hotel kami paksa buka, biaya operasional malah membengkak," katanya, Kamis (12/8).
Saat ini, Digdoyo hanya bisa pasrah. Ia tak tau lagi harus berbuat apa. Sebanyak 24 karyawan telah dirumahkan.
"Sebenarnya, saya tak ingin merumahkan karyawan. Tapi apa daya, secara bertubi-tubi didera kerugian. Sekarang, bisnis hotel di sini bisa dikatakan mati suri," ungkap Ketua BPC PHRI Kabupaten Probolinggo ini.
Sementara itu, General Manager (GM) Jiwa Jawa Resort Bromo, Candra Adi mengatakan hal senada. Penutupan sementara obyek wisata Gunung Bromo membuat tingkat okupansi terjun bebas.
Bahkan, hingga tidak ada seorang pun tamu yang menginap di hotel.
"Tingkat okupansi menurun sekitar 50 persen selama pandemi Covid-19. Setelah PPKM dilaksanakan malah tidak ada kamar yang terisi. Sebab, obyek wisata ditutup dan aturan perjalanan diperketat," ucapnya.
Kendati sepi tamu yang menginap, Jiwa Jawa Resort masih tetap buka. Para karyawan juga tidak ada yang dirumahkan. Para karyawan digembleng berbagai pelatihan.
"Kami juga melakukan perawatan fasilitas hotel. Sehingga ketika PPKM berakhir kami langsung siap menyambut para tamu yang menginap," pungkasnya.