Sambil bermain, maka akan memberikan pemahaman melalui gaya kinestetik, audio, dan visual yang diberikan.
Hal ini juga didukung oleh beberapa jurnal ilmiah.
Alasan membuat ini selain untuk inovasi juga memberikan solusi rendahnya angka kemahiran bahasa Inggris masyarakat Indonesia yaitu berada di peringkat 71 dari 100 negara dengan skor 453 (English First, 2020) di Indonesia.
Maka mereka ingin membantu anak-anak pra sekolah agar lebih mudah belajar Bahasa Inggris sejak sini.
Di usia golden age, akan memudahkan mereka belajar.
Namun ke depan tidak menutup kemungkinan bisa berkembang untuk media pembelajaran jenjang lainnya.