"Makanya kami buat dua varian yang berbeda yakni pedas asin dan pedas manis. Kan ada yang tidak terlalu suka asin ada juga dia yang tidak terlalu suka manis, jadi pengunjung bisa memilih sesuai dengan selera mereka," ujarnya.
Sunarsih menggunakan bumbu bawang dan cabe yang sudah diracik untuk varian sambal pedas asin.
Sunarsih memakai racikan cabai dan potongan tomat yang bisa memberi sensasi lebih segar.
Sunarsih juga menyediakan berbagai macam lauk yang yang bisa dipilih oleh para pengunjung, mulai dari seafood seperti cumi, udang, dan ikan pe, hingga lele, arah, tahu, tempe dan terong.
"Buat yang tidak suka seafood atau ikan, kami juga menyediakan telur. Karena memang telur dadar ini menjadi salah satu lauk yang yang paling digemari. Sehingga pengunjung pun bisa menikmati sensasi pedas panas tanpa perlu khawatir soal lauk" papar Sunarsih.
Sunarsih mengaku awalnya ia hanya menjual penyetan biasa. Ia kemudian coba berinovasi membuat konsep sambal cobek bakar dan ternyata banyak pengunjung yang suka.
"Setelah coba konsep baru yakni sambal cobek bakar semakin banyak pemburu kuliner pedas yang datang ke warung. Bahkan setiap harinya kami harus menyiapkan paling sedikit 500 porsi. Sedangkan warung baru buka pukul 16.00 WIB," katanya.
Karena sambal cobek bakar miliknya amat diminati, banyak pengunjung harus rela antre saat datang agak malam. Karena pengunjung yang datang tak hanya dari Surabaya saja, namun juga dari luar kota. Mulai dari Sidoarjo, Mojokerto, Gresik hingga daerah lain.
"Banyak pengunjung yang suka, katanya karena unik tidak seperti penyetan pada umumnya yang disajikan di atas piring biasa."
"Banyak juga yang bilang kalau rasa sambalnya lebih enak ketika disajikan dalam kondisi panas di atas cobek," pungkasnya.
Seporsi sambelan cobek bakar Cak Mad ini hanya dibanderol Rp 10.000 sampai Rp 20.000 pengunjung sudah bebas memilih lauk.
Warung Cobek Bakar Cak Mad buka mulai pukul 16.00-21.00 WIB.