Jadwal Ayyamul Bidh di Bulan Dzulhijjah Bertepatan dengan Hari Tasyrik, Begini Penjelasan Lengkapnya

Penulis: Ratih Fardiyah
Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi buka puasa dalam artikel jadwal puasa Ayyamul Bidh

Istilah lain disebutkan juga oleh Imam Nawawi, arti hari Tasyrik adalah mendengdeng kurban di terik matahari.

Adapun esensi arti hari Tasyrik merupakan harinya bagi umat Islam dilarang berpuasa.

Larangan berpuasa di hari Tasyrik ini sebagaimana terdapat dalam hadis riwayat Abu Said Al Khudri yang mengatakan,

نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَالنَّحْرِ. رواه البخاري ومسلم

“Nabi SAW melarang berpuasa pada hari (raya) Fitri dan Kurban (Idul Adha)." (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Pada hari Tasyrik inilah kaum muslim sebaliknya dianjurkan makan dan minum.

Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam riwayat hadis Muslim No 1141.

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

"Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum."

Dilansir dari muslim.co.id, Imam Nawawi menjelaskan dalil hadis ini dimaksud umat Islam tidak boleh sama sekali di hari Tasyrik. (Syarh Sahih Muslim, 8: 18)

Dikutip dari konsultasisyariah.com, Ibnu Rajab menjelaskan rahasia di balik larangan berpuasa di hari Tasyrik.

Ibnu Rajab menjelaskan bahwa Allah SWT memuliakan hari Tasyrik mensyariatkan kaum muslim untuk dijadikan hari tersebut sebagai hari makan-makan dan minum.

Kendati begitu, pada hari tersebut bukan dimaksud berfoya-foay melainka agar digiatkan ibadah, bersyukur dan berzikir mengingat Allah SWT.

Dengan menikmatinya daging kurban dimaknai sebagai bentuk syukur nikmat dan ketaatan bagi yang menunaikan kurban.

Dalam ajaran Islam keutamaan hari Tasyrik disebutkan sebagai hari yang tepat untuk berzikir.

Halaman
1234

Berita Terkini