Menurut Mahfud MD hal itu harus dilakukan Iwan Bule sebagai wujud tanggung jawab moral atas Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Pada tragedi selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya itu, Sabtu (1/10/2022), sebanyak 135 orang tewas, didominasi dari kalangan Aremania dan Aremanita.
Sebelumnya, Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana mundur dari jabatannya pada Sabtu (29/10/2022) lalu sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden itu.
Sehingga secara tidak langsung Mahfud MD berharap Iwan Bule juga mengikuti jejak Juragan 99 (julukan Gilang Widya Pramana) untuk juga mundur dari jabatannya karena pemerintah tidak bisa memecat Iwan Bule.
"Kita bilang: 'Anda enggak boleh kita pecat, karena Anda orangnya FIFA. Tapi kalau anda punya tanggung jawab moral ke rakyat Indonesia, mundur'," kata Mahfud dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas TV, Rabu (2/11/2022).
Mahfud MD menjelaskan, Iwan Bule tidak bisa cuci tangan dan berpegang teguh pada aturan yang dinilai membela diri bahwa PSSI tidak salah karena telah memberikan tugas ke masing-masing bagian.
"Aturannya kan, 'saya memberi mandat ke panitia. Panitia na na na na. Terus yang ini kerja sama dengan polisi. Kan saya sudah benar'. Ya enggak bisa dong kalau begitu."
"Tanggung jawab moralnya gimana kalau aturan-aturan gitu enggak ada orang salah."
"Orang sudah terbunuh 135 orang," jelas Mahfud MD.
Untuk itu Mahfud MD berharap agar Iwan Bule mundur dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar.
Selain Iwan Bule harus mundur, PSSI juga diharapkan membentuk kepengurusan baru sesuai rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
(Suryamalang/Kukuh Kurniawan/Dya Ayu)