Sementara Sekertaris Desa Sumberwuluh Samsul Arif saat dikonfirmasi, membenarkan kondisi terkini di Dusun Kajarkuning yang ada di Desanya.
Kondisi rumah waga yang ada di kawasan Dusun Kajarkuning saat ini tertimbun lumpur lahar.
Diketahui, Enam warga desa diantaranya Desa Sumbersari, Desa Supiturang, Desa Oro-oro, Desa Sumberwuluh, Desa Bulam Manggis, dan Desa Kajar Kuning perlahan mulai memadati kawasan pengungsian.
Enam desa itu, berada di radius 7 kilometer dari kaki Gunung Semeru.
Terkini, enam desa itu telah dilakukan pengosongan oleh petugas, beberapa juga melakukan penyelamatan diri secara mandiri.
Menurut Ketua Relawan Kaki Gunung Semeru Nur Kholis, titik pengungsian sementara ini telah aman. Karena berada di radius 23 kilometer dari kaki Gunung Semeru.
Selain bahaya awan panas, di radius 7 kilometer dari kaki gunung semeru saat ini juga mulai tercium aroma belerang.
Himbauan Gubernur Khofifah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun mengimbau seluruh masyarakat yang berada di lokasi sekitar Gunung Semeru Lumajang, untuk segera menyelamatkan diri dan mencari titik-titik evakuasi terdekat yang sudah disiapkan oleh petugas.
"Saya mohon agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan tidak melakukan aktifitas apapun dan tidak panik. Saat ini utamakan keselamatan, evakuasi diri terlebih dahulu. Tolong, karena saat ini aktivitas Semeru meningkat, segera cari dan evakuasi diri agar aman dan selamat," kata Gubernur Khofifah.
Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Semeru Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tinggi kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak atau ± 5176 mdpl.
Dengan status itu, masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Lebih lanjut Khofifah menegaskan bahwa saat ini terdapat 12 titik pengungsian yang sudah disiapkan dan diisi pengungsi sebanyak 2.219 jiwa, diantaranya SDN 4 Supiturang sebanyak 266 jiwa, Masjid Supiturang sebanyak 70 orang, Masjid Nurul Jadid Pronojiwo 70 orang, Balai Desa Oro-Oro Ombo sebanyak 217 jiwa, SMPN 2 Pronojiwo 100 orang, SDN 2 Sumberurip sebanyak 119 jiwa.
Kemudian di Balai Desa Sumberurip sebanyak 228 jiwa, Balai Desa Penanggal sebanyak 131 jiwa, Pos Gunung Sawur, Ds. Sumberwuluh, Kec. Candipuro sebanyak 52 jiwa, Balai Desa Pasirian sebanyak 216 jiwa, Lapangan Candipuro sebanyak 150 jiwa dan Kantor Kecamatan Candipuro sebanyak 600 jiwa.
Hingga saat ini pun, pihak petugas masih terus melakukan proses pendataan para pengungsi guna memaksimalkan bantuan. Data ini sedang berproses sehingga dapat berubah sampai pendataan berahir.