Berita Malang Hari Ini

Guru Besar UB Malang Teliti Cacing Tanah Untuk Imunoterapi Komplementer Kanker

Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: Yuli A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua guru besar (gubes) Universitas Brawijaya (UB) dikukuhkan Jumat (9/12/2022). Mereka adalah Prof Agustina Tri Endharti SSi PhD (kiri) dari Fakultas Kedokteran dan Prof Dr Dra Sumiati MSi CFP (kanan) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dua guru besar (gubes) Universitas Brawijaya (UB) dikukuhkan Jumat (9/12/2022). Mereka adalah Prof Agustina Tri Endharti SSi PhD dari Fakultas Kedokteran dan Prof Dr Dra Sumiati MSi CFP dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Prof Agustina meneliti tentang cacing tanah untuk imunoterapi komplementer kanker.


"Saya masih meneliti dua jenis cacing yaitu cacing tanah dan tiger," jelas Agustina pada wartawan sebelum gladi bersih pengukuhan di Samanta Krida UB, Kamis (8/12/2022). Dikatakan, pada kemoterapi memberikan efek samping. Maka ia memberikan alternatif. Namun penelitiannya ini masih skala lab atau protipe.


Cacing sendiri produknya melimbah. Namun orang masih belum memanfaatkannya karena masih dilirik sebagai pakan ikan. Untuk dimanfaatkan manusia, masih perlu waktu panjang agar bisa menggandeng industri. Cacing sendiri memiliki sifat anti aging dan anti bakteri. 


"Sakarang masih uji preklinis untuk hewan coba. Efek samping dari bahan tadi untuk untuk uji toksisitas. Sejauh ini, saya lihat selnya aman jika memakai dosis tertentu," katanya. Dalam pengukuhannya, ia mengangkat tema "Peran Lyso-Lectin “iCan SoLec” sebagai Pendekatan Baru Imunoterapi Kompelementer Kanker”. 


Disampaikan Agustina, cacing tanah berpotensi menjadi bahan alam yang digunakan untuk imunoterapi melawan penyakit kanker. Cacing ini mensekresi coelomic fluid yang mengandung lysozyme-lectin (lyso-lectin) yang terbukti memiliki efek anti-kanker. 


“Hasil studi yang kami lakukan, lyso-lectin “iCanSolec” terbukti efektif digunakan sebagai terapi pendamping. Tapi pemakaiannya perlu dikombinasikan dengan obat kemoterapi standar,” ujar professor lulusan Universitas Nagoya tersebut.


Sedang Prof Dr Dra Sumiati MSi CFP  mengangkat tema pidato ilmiahnya di pengukuhan tentang “IMIFS: Integrasi Modal Intelektual, Modal Fisik, dan Modal Sosial dalam Meningkatkan Kecepatan Inovasi Dan Kinerja Berkelanjutan. Dosen ini dikukuhkan sebagai profesor dalam bidang Ilmu Manajemen Keuangan. 

 

"Bahwa jika ada tiga sinergitas itu, maka akan  menciptakan keunggulan bersaing. Obyek penelitian saya adalah perusahan besar yang listing di BEI," katanya.  Modal manusia atau karyawan di organisasi apapun memiliki variabelitas. Maka perusahaan untuk mendorong kinerjanya, bisa mengadakan training. "Tujuannya agar mendorong kinerja perusahaan," pungkasnya. 

Berita Terkini