SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Aksi brutal para tukang pencak usai menggruduk markas Polsek Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, beberapa waktu lalu, memicu keprihatinan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana.
Dia lantas mengumpulkan para perwakilan perguruan pencak silat di Kediri.
Dalam pertemuan tersebut, dibentuk forum kerukunan antarperguruan silat supaya insiden Ngadiluwih dan konflik antar perguruan silat tak terulang kembali.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu massa dari salah satu perguruan pencak silat di Kediri menggeruduk Mapolsek Ngadiluwih.
Mereka ingin mempertanyakan perihal tidak lanjut insiden pembubaran latihan dan dugaan penjarahan yang dilakukan oknum perguruan silat lain.
Namun, karena penggerudukan tersebut, muncul kericuhan karena ada beberapa massa yang merusak rumah dan kendaraan warga. Bahkan fasilitas umum juga tak lepas dari perusakan.
“Apapun bentuk perguruan silat yang ada di Kabupaten Kediri, kejadian (kerusuhan Ngadiluwih) itu yang terakhir. Perlu adanya wadah silaturahmi antar perguruan silat untuk mencegah konflik antar simpatisan,” kata Mas Dhito, Sabtu (7/1/2022).
Ia meminta supaya pembentukan forum kerukunan antar perguruan silat itu dapat dipercepat. Hal itu dapat dimulai dari 14 perguruan yang berada dibawah naungan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kediri.
Tak hanya sebatas pembentukan forum antar perguruan silat, Mas Dhito berharap ke depan diadakan kegiatan latihan bersama bagi perguruan silat di wilayah Kabupaten Kediri untuk meningkatkan kerukunan.
Disamping itu, bupati muda berkacamata tersebut menghimbau kepada pengurus perguruan silat untuk memberikan penegasan kepada para anggotanya supaya lebih dewasa dalam menyikapi permasalahan.
“Ketua dan pengurus perguruan pencak silat se-Kediri Raya untuk memberikan arahan kepada seluruh anggotanya agar lebih dewasa dalam menyikapi segala sesuatunya agar tidak terjadi gesekan dan konflik di wilayah Kabupaten Kediri,” tegasnya.
Meski bakal dibentuk forum kerukunan antar perguruan silat, tindak pidana atas kerusuhan yang sempat terjadi tetap akan diproses secara hukum. Hal ini disampaikan oleh Kapolres Kediri, AKBP Agung Setyo Nugroho.
“Terkait pelanggaran hukum tetap kita tindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegasnya.
AKBP Agung juga menghimbau supaya ketua dan pengurus perguruan silat untuk berkomunikasi dengan pengurus daerah lain. Sebab, dari kejadian di Ngadiluwih didapati simpatisan pencak silat dari daerah lain.
"Mengenai kelompok-kelompok lain yang masuk ke wilayah Kabupaten Kediri, kami mengharapkan dari senior-senior pencak silat yang ada di Kabupaten Kediri untuk berkomunikasi dengan pengurus dan ketua dari kabupaten tetangga,” tutup AKBP Agung.